Senin, 04 Januari 2010

SEJARAH PENANGGALAN MASEHI

Ada yang kenal Julius Caesar (JC)? Dia bukan seorang anak yang lahirnya dengan bedah caesarItu sich sesar. Dia adalah pencetus pertama kalender masehi yang kita gunakan sekarang dan yang tahun barunya banyak dirayakan orang. Termasuk kita umat muslim.

Caesar berasal dari keluarga bangsawan lama, dia memperoleh pendidikan baik. Nggak seperti kebanyakan anak muda lain, JC nggak suka JJS di mall (karena emang nggak ada.hehehe). JC malah menceburkan diri ke dunia politik. Wah...beda banget ya sama kita yang menganggap kalau diajak bahas tentang politik alasannya pusing lah, capek lah, politik tu kotor, dan seabrek alasan lain. Berbagai jabatan politik pernah dipegangnya. Tahum 58 SM saat usianya 42 tahun JC ditunjuk jadi gubernur yang membawai 3 propinsi di bawah Roma. Di bawah komandonya saat itu ada 4 pasukan Romawi yang beranggotakan 20.000 tentara. Karya penting Caesar adalah penaklukan Gaul (ini bukan dia berubah jadi anak gaul. Gaul adalah daerah yang pernah ditaklukkannya dan tetap berada di bawah kekuasaan Romawi selama hampir 5 abad. Pada masa itu hukum, adat-istiadat, bahasa, dan segalanya diRomawikan. Karena selisih satu tahun antara kemenangan Caesar di Munda dengan terbunuhnya ia di sidang Senat di Roma, banyak rencana-rencananya yang tak sempat diterapkan. Yang paling besar pengaruhnya sampai saat ini adalah diperkenalkannya kalender Masehi. Perhitungan tahun yang sebelumnya berawal dari pengelompokan bintang-bintang tertentu yang disebut rasi atau konstelasi oleh Astrologi Babel kemudian mengalami berbagai perbaikan. Penanggalan rancangan JC ini kemudian dipakai secara internasional oleh kalangan Gereja yang kemudian AD (Anno Domini) yang artinya Tahun Tuhan Kita, terhitung sejak kelahiran Yesus Kristus. Sedangkan masa sebelum kelahiran Yesus dinamakan masa "sebelum Masehi". Semua peristiwa dunia sebelum lahirnya Yesus kemudian dihitung mundur alias minus. Dengan sebuah gagasan teologis bahwa Yesus sebagai penggenap dan pusat sejarah dunia maka tahun kelahiran Yesus dihitung sebagai tahun pertama. Perhitungan berdasarkan peredaran matahari ini sebelum menjadi sempurna seperti yang kita kenal sekarang ternyata mengalami sejarah cukup panjang. Sejak zaman Romawi, jauh sebelum pemerintahan Julius Caesar. Nama hari dan bulan yang dipakai dalam penanggalan Masehi erat kaitannya dengan nama dewa - dewi Romawi Kuno. Misalnya bulan Martius (sekarang Maret) mengambil nama Dewa Mars. Bulan Maius (sekarang Mei) mengambil nama Dewa Maia, dan bulan Junius (sekarang Juni) mengambil nama dewa Juno. Selebihnya adalah urutan nama bulan misalnya, September untuk bulan ke tujuh, October untuk bulan ke delapan dan December untuk bulan kesepuluh. Sedangkan Aprilis (sekarang April), diambil dari kata Aperiri, sebutan untuk cuaca yang nyaman di dalam musim semi. Sama dengan Februarius (sekarang Februari) diambil dari upacara ritual untuk menyambut kedatangan musim semi. Sementara Januarius (sekarang Januari) adalah nama dewa Janus. Dewa ini berwajah dua, menghadap ke depan dan ke belakang, hingga katanya dapat memandang masa lalu dan masa depan. Karenanya Januarius ditetapkan sebagai bulan pertama. Sedangkan Agustus diambil untuk mengabadikan nama Kaisar Augustus yang ikut berperan dalam penyempurnaannya.

Waktu dalam Penanggalan Julian (Kalender Julius Caesar) ternytata memiliki kemelesetan, yaitu kala revolusi bumi yang semuladianggap 365,25 hari, ternyata tepatnya 365 hari, 5 jam, 56 menit kurang beberapa detik. Jadi ada kelebihan menghitung 4 menit setiap tahun yang makin lama makin banyak jumlahnya. Pada saat Julius Caesar berkuasa, kemelesetan bahkan mencapai 3 bulan dari standar yang seharusnya. Untuk meluruskan kemelesetan itu, Paus Gregorius XIII, pimpinan Gereja Katolik di Roma, pada tahun 1582 mengoreksi dan mengeluarkan keputusan bulat, yaitu memajukan hitungan hitungan penanggalan sebanyak 10 hari. Jadi pada saat itu setelah tanggal 4 Oktober, besoknya langsung tanggal 14 Oktober. Akibatnya orang – orang Eropa protes karena umurnya bertambah tua 10 hari secara nggak jelas (waduh??).

Ternyata Penanggalan Masehi yang dipakai secara internasional sekarang ini bukan perhitungan tahun Masehi (sebagai kelahiran Yesus) secara murni. Tapi perhitungan penanggalan berdasarkan Astrologi Romawi yang dikembangkan oleh astronom – astronom pagan (penyembah berhala). Oleh karena itu nama – nama bulan juga memakai nama dewi – dewi dan tokoh – tokoh pencetus penanggalan Kalender Masehi. So, kalau dipikir – pikir sebenernya orang – orang yang ngerayain Tahun Baru itu ngerayain apa, ya???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar