Minggu, 31 Januari 2010

Doa untuk Sekeranjang Tempe | :: Blognya Hafidz341 ::

Doa untuk Sekeranjang Tempe | :: Blognya Hafidz341 ::

MAHASISWA

A. Definisi Mahasiswa
“Siapa kalian…? Mahasiswa. Berapa jumlah kalian…? Satu”. Weleh weleh…kayak mau demo aja.
Mahasiswa memiliki banyak definisi dan juga interpretasi. Kata mahasiswa terdiri dari empat suku kata. Dua suku kata pertama (maha) adalah sesuatu yang tidak biasa atau di luar kebiasaan bila dibandingkan dengan yang lain. Sedangkan du suku kata terakhir yaitu siswa berarti seseoramg yang masih duduk di bangku sekolah en berusaha untuk menangkap pembelajaran yang diberikan secara sepihak oleh para guru. So, bisa diartikan mahasiswa sebagai orang yang masih duduk di bangku sekolah dan di luar kebiasaan (Lho???).
Mahasiswa lebih dari sekedar siswa yang hanya duduk di bangku sekolah tanpa pernah mau berpikirmengenai kelangsungan bangsa ini.

B. Tipe Mahasiswa
1. Mahasiswa Asal – Asalan
Mahasiswa sebagai agen of change tidak menutup kemungkinan juga mempunyai niatan tidak sungguh – sungguh. Why? Let’s read it!
Berbagai jalan ditempuh tuk mendapatkan predikat mahasiswa tanpa memperhatikan bagaimana cara mereka mendapatkannya. Dengan memalsukan ijazah adalah sesuatu yang sekarang dah jadi trend. Hanya demi selembar kertas mereka bela – belain tuk dapetin. Apapun cara dan resikonya. Lagi – lagi yang menjadi orientasi masyarakat (khususnya masyarakat Indonesia) adalah sekolah untuk mendapatkan ijazah trus kerja tuk dapat uang. Ironisnya ada yang beralasan bahwa dengan kuliah itu dah ngurangi jumlah pengangguran. Wah wah wah...payah.
Pren, ini nih akibatnya kalau ideologi kapitalis dipake. Yang aada di otak cuma uang, uang, en uang. Filosofi mereka adalah muda hura – hura, tua kaya raya, mati masuk surga. Aji...b. jangankan rakyat biasa, wong caleg – caleg yang dah koar – koar kesana kemari aja pake jurus pemalsuan ijazah kok. Pas ditanya en diteliti ternyata ijazahnya palsu.
Back to mahasiswa. Kalau jaman kekhilafahan bisa mencetak generasi macam Al Khawarizmi (pelopor bidang ilmu matematika), Al Battani (astronom terbesar Islam), Ibnu Al Haytsam (pelopor optik), Abu Bakr ar Razi (ahli kimia yang memperkenalkan system penyulingan air), Ibnu Sina (ahli kedokteran), en masih banyak yang lain. Lha sekarang? Mahasiswa hanya dicetak untuk jadi buruh – buruh murah.
Perilaku mahasiswa merupakan tolok ukur dari dunia pendidikan. Mahasiswa asal – asalan adalah cermin pendidikan yang bobrok karena pake sistem yang emang dah dari sononya bobrok.

2. Mahasiswa SO (Study Oriented)
Mahasiswa tipe ini lebih banyak meluangkan waktunya untuk belajar. Datang ke kampus hanya untuk belajar. Begitu selesai kul, langsung cabut (wah nyabut apaan?). Pulang maksudnya. Sampai di rumah belajar lagi.

3. Aktivis
a. Pacaran
“Hari gini masih jomblo? Manusia jadul loe”.
Penting ya? Para aktivis pacaran banyak yang kena batunya , saat pacarnya mengekang dan menjajahnya. Karena sang pacar merasa sudah “memiliki” saat terjadi “penembakan” dan si cewek menerima dirinya “ditembak”.
Saat hati sudah terjerat maka sulit melepaskan sang pacar, padahal belum tentu kenyataan menjadi jodoh resmi. Padahal saat pacaran paling lama 6 bulan akan terjadi cekcok, Saat terjadi percekcokan maka akan sulit putus/ melepas si pacar. Padahal ada calon lain yang lebih baik en siap melamar si cewek.
Jadi, jangan biarkan orang lain yang mengaku pacar menutup peluang rezeki (jodoh) dengan mengikat diri, hanya dengan proklamasi pacaran atau jadian...waktu habis, jodoh belum tentu dapat yang tepat.
Banyak kasus yang terjadi akibat kemaksiatan yang satu ni. Parahnya ada yang ampe terjadi KTD (Kehamilan Tidak Diinginkan). Mbahe parah, aborsi yang dah jadi kerja sambilan para dokter. Ya kalo masih dikasih kesempatan hidup kalo ka’o pas aborsi? Mbok yo dah siap nang nikah wae. Ato puasa aje tuk ngurangi gejolak syahwatmu. Pren...pren...Dah sengsara di dunia, di akhirat apalagi.

b. Dakwah
Jadi aktivis dakwah? Wuih...Yang kebayang pertama kali mungkin yang pake sarung, pake peci, nentengin Quran ato tasbih kemana – mana. Padahal nih ye, di jaman yang makin edan ini yang namanya pengemban dakwah itu macem – macem. Tergantung pemikiran apa yang diemban.
Klo dulu pas jaman Rasulullah en sahabat, sarana yang digunakan dalam dakwah hanya berupa lisan dan tulisan yang hanya bisa dijangkau oleh sekian orang. Namun subhanallah tulisan en petuahnya sampai hari ini masih bisa kita pake sebagai rujukan. And now, dengan sarana yang semakin canggih akan memudahkan para aktivis dakwah dalam menyampaikan ide – ide Islam kepada masyarakat luas di seantero jagat.
Aktivis dakwah gagal dalam kul? Mungkin ini salah satu opini negatif yang menyebabkan banyak orang beranggapan klo dengan jadi aktivis dakwah kulnya bakal berantakan. Beneran nggak sih?
Faktor yang menghambat tu macam – macam. Bisa datang dari diri sendiri or dari lingkungan. Dari diri sendiri kadang klo lagi datang stres jadi malas ngerjain, belum lagi inspirasi yang nggak kunjung datang. Dari lingkungan bisa berupa dosen yang emang dah illfeel lihat kita, jilbaber, kerudung segede bad cover, dah gitu mukanya nggak kelihatan lagi. Boro – boro dibaca, dilihat aja nggak.
Ayo...aktivis dakwah..! Jangan mau kalah ma aktivis – aktivis macam aktivis nomor 1 tadi. Apalagi macam aktivis yang ketiga berikut ini.

c. Tawuran
Hari gini masih tawuran? Please dech... cuma makhluk primitif yang menyelesaikan masalah dengan tawuran (kekerasan). Padahal, kekerasan bukan solusi pertama en utama tuk beresin masalah. Tapi kenapa mahasiswa – mahasiswa masih banyak yang ngelakuin ”perang kolosal” ini?
Pren, tindakan kalian nggak beda jauh ma preman pasar en kayak kagak pernah disekolahin aje. Adu jotos itu gak terjadi di atas ring tinju atau antar pemain bola. Tapi di halaman kampus or di jalan raya. Lempar batu? Bukan dari pejuang intifadah di Palestina. Tapi...dari orang – orang yang katanya intelektual. Darah? Jangan tanya. Cairan yang satu ini nggak bakal ketinggalan dari aksi aksi anarkis para mahasiswa yang tengah ”berjuang” demi solidaritas, gengsi, ataupun predikat jagoan yang ditakuti en than akhirnya disegani (Bener nggak sih?).
Oi...pren...Apa sih yang kalian cari? Yang ada cuman korban. Entah itu korban fisik maupun perasaan. Klo dah meregang nyawa, hanya kesedihan keluarga yang didapat. Parahnya lagi kalo sampe membunuh lawan. Hidup nggak tenang, dihantui rasa bersalah, takut ada yang balas dendam, or sering berprasangka buruk ma orang lain.
Ayo pren...Hentikan rutinitas ini coz nggak bakal bikin diri kita mulia di hadapan manusia apalagi di hadapan Allah. Yang ada justru jadi terhina karena dikalahkan oleh hawa nafsu. Nggak bikin masalah tuntas, justru tambah runyam. So, daripada sibuk mikirin aksi balas dendam lebih baik salurkan gelora muda kita ke arah positif. Aktif mengkaji Islam contohnya. Selain bisa membentengi diri dari godaan hawa nafsu juga membuat peran kita sebagai generasi harapan umat lebih maksimal.

Sabtu, 09 Januari 2010

Alhamdulillahirobbil'alamin. Amanah dari TK Mutiara Islam untuk mendampingi siswa-siswi mengikuti jalan sehat dalam rangka memperingati Hari Ibu sudah selesai. Jadi ingat masa TK dulu. Tapi seingatku di TK ku dulu nggak pernah memperingati moment seperti ini. Tapi setiap hari kamis selalu diajak oleh Bu guru jalan-jalan ke sekitar sekolah. Sampai di sekolah sudah disiapkan masakan oleh Bu guru. Senangnya..
Selain saya, ustadzah yg mendampingi td adalah ustdzh. Susan, ustdzh. Anis, dan usudzh. Sulis. Siswa yang datang juga tidak banyak: Nabila, Faza, Hana, Rasen, Riyan, Zidan TK A

Rabu, 06 Januari 2010

Kaleidoskop Keluarga Muslim 1430 H/2009 M. “Kehidupan Makin Liberal, Masa Depan Makin Suram”

Mengakhiri tahun 1430 H, berdekatan dengan akhir tahun 2009 M, menorehkan luka dan duka yang semakin mendalam dalam benak seluruh kaum muslimin. Cengkeraman kehidupan kapitalis liberal telah membenamkan umat ini dalam lautan masalah. Kehidupan keluarga muslim semakin terkepung gelombang mematikan, baik secara ekonomi, politik, hukum, sosial dan seluruh aspek kehidupan. Musuh-musuh Islam, dengan ideologi kapitalis-liberal berusaha dengan sungguh-sungguh menghancurkan kekuatan umat hingga tak tersisa.

Keluarga yang selayaknya menjadi benteng terakhir pertahanan umat dan negara, semakin mendapat serangan gelombang kerusakan yang bertubi-tubi. Keluarga yang seharusnya menjadi pabrik yang melahirkan generasi pemimpin masa depan, belum lagi bertaji. Jangankan mengangkat wajah untuk tampil sebagai pemimpin peradaban terbesar yang pernah ada dalam sejarah, perubahan yang diharapkan mampu mengeluarkan umat ini dari derita berkepanjangan pun, belum menampakkan hasil.
Hari ini potret kehidupan yang kelam masih membayang. Dunia Islam, termasuk Indonesia masih menampilkan bayang-bayang kehidupan yang suram. Tulisan ini sekilas merefleksikan kilas balik kehidupan di tahun 1430 H/2009 M. Tentu dengan harapan, bahwa harus ada jalan keluar menuju kebangkitan yang membentang di hadapan.

Potret Kelam Muslimah dan Keluarga Muslim Indonesia
Awal tahun 2009, krisis global yang terjadi sejak 2007 belum juga beranjak. Kondisi ini jelas berimbas pada kehidupan keluarga muslim yang semakin sulit dari sisi perekonomian. Keluarga muslim harus menanggung beban berat, imbas dari merajalelanya riba sebagai penyokong utama sistem keuangan kapitalisme global. Pengangguran tinggi menyebabkan terabaikannya kewajiban nafkah oleh suami terhadap istri dan anak-anak. Hal ini pula yang mendorong kaum perempuan terpaksa ikut mencari nafkah, meninggalkan rumah, mengabaikan harkat martabat kemuslimahannya dan peran utama sebagai “pendidik pertama dan utama serta posisi manajer rumahtangga” (ummun wa robbatul bait). Akibatnya muslimah mulai terperangkap dalam dunia liberalisasi yang menghantarkan kekelaman dan kesuraman bagi kehidupan berkeluarga-bermasyarakat dan bernegara.

Sepanjang tahun 2009 atau 1430 H ini, terdapat ragam peristiwa, kejadian dan propaganda opini yang mengarah pada proses liberalisasi, terutama liberalisasi keluarga. Diantaranya:

1. Liberalisasi Menyusup Pesantren
Liberalisasi menyusup dunia pesantren. Ditandai dengan merebaknya pro-kontra film Perempuan Berkalung Sorban besutan sutradara Hanung Bramantyo. Film yang dirilis Januari 2009 dan didanai oleh The Ford Foundation ini berlatar belakang kehidupan pesantren yang dikesankan mengungkung hak-hak asasi perempuan. Film inipun berupaya mendobrak tatanan Islam mengenai posisi perempuan dan relasi antara suami-istri. Film ini hanyalah salah satu alat untuk memasarkan konsep persamaan hak antara laki-laki dan perempuan yang terus digencarkan kaum liberal. Nilai-nilai kebebasan hendak dicekokkan ke benak kaum perempuan, utamanya muslimah yang biasa hidup taat dengan syariat di pesantren-pesantren. Kurikulum pesantren yang dinilai kolot dibidik agar mengadopsi nilai-nilai liberal.

2. Kejar Paket UU Liberal
Bulan ini Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang sebentar lagi habis masa jabatannya seperti kejar tayang dengan menggenjot penyelesaian berbagai regulasi. Beberapa UU liberal segera disahkan. Seperti UU Pemilu yang disahkan 26 Februari. Segera menyusul untuk disahkan UU Kepemudaan, dll.
Wacana amandemen UU menuju liberalisasi juga deras mengalir. Salah satu UU yang dibidik kaum liberal adalah UU Perkawinan. Untuk itu, pada 3-4 Februari 2009 Komnas Perempuan menggelar Dialog Nasional dengan tema ”Mencapai Kebijakan Hukum Keluarga yang Adil dan Setara Gender”. Tujuan Dialog Nasional untuk mencapai berbagai macam produk hukum dan terobosan melalui peradilan hukum, sehingga prinsip keadilan yang menjadi tujuan dari Islam (versi liberal) sendiri bisa terwujud.

Sementara itu, Skala Internasioal pada 12-17 Februari di The Ultra Modern Prince Hotel, Kuala Lumpur Malaysia menggelar Musawah dengan tema Gerakan global menuntut kesaksamaan dan keadilan dalam keluarga Islam. Musawah dihadiri lebih dari 250 ulama dan pemikir Muslim dari 48 negara (32 orang anggota dari Organisasi Konferensi Islam OIC). Peserta berasal dari berbagai kalangan termasuk akademisi, aktivis, pembuat kebijakan dan praktisi. Salah satu anggota komite perencanaan Musawah dari Indonesia adalah Kamala Chandrakirana dari Komnas Perempuan. Mereka menuntut keadilan dan kesetaraan dalam keluarga muslim, melalui hukum dan kebijakan publik. Fokus yang dituntut dalam musawah adalah “Pembaruan Hukum Islam dalam Keluarga Muslim”, terkait: Umur perkawinan, Izin perkawinan, Wali perkawinan, Saksi untuk perkawinan, poligami, nusyuz, perceraian, dan kawin mut'ah.”

Apa yang dirumuskan dalam Musawah setali tiga uang dengan rumusan dalam Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam (CLD-KHI) yang sebelumnya diajukan untuk mengganti UU Perkawinan Nomor 1 tahun 1974. Seperti diketahui, isi CLD-KHI yang digagalkan MUI pada 2004 itu sangat merusak tatanan syariat Islam. Seperti Perkawinan bukan ibadah, tetapi akad sosial kemanusiaan (muamalah); pencatatan perkawinan oleh pemerintah adalah rukun perkawinan; perempuan bisa menikahkan dirinya sendiri dan menjadi wali pernikahan; mahar bisa diberikan oleh calon suami dan calon istri; poligami dilarang; pernikahan dengan penbatasan waktu boleh dilakukan; perkawinan antaragama dibolehkan; istri punya hak talak dan rujuk; hak dan kewajiban suami istri setara.

3. Jebakan Demokrasi dalam Quota 30%
Hiruk pikuk menjelang pemilihan anggota legislatif 9 April 2009 turut menyeret sederetan kaum perempuan di dalamnya. Mereka ‘dipaksa’ ikut andil dalam proses demokratisasi guna memenuhi kuota 30 persen perempuan dalam parlemen. Parpol-parpol pun bergerilya mencari perempuan yang bersedia menjadi anggota dewan. Dan karena sistem pemilihannya langsung, akhirnya sosok perempuan ngetoplah yang diuntungkan. Benar saja, kini anggota dewan perempuan didominasi kalangan artis dan public figur. Tentu saja peran mereka sangat diragukan dalam membela kepentingan kaum muslimah dan masyarakat pada umumnya menuju tatanan kehidupan yang Islami. Bahkan, bisa jadi penghalang tegaknya kehidupan Islami karena mereka turut serta memperlancar menggelindingnya roda-roda liberalisasi melalui berbagai regulasi berbau gender. Maka upaya liberalisasi keluarga muslim pun semakin menguat.

4. Kapitalisasi Dunia Kesehatan
Kapitalisasi virus yang dilakukan oleh perusahaan vaksin dunia yang menggunakan WHO sebagai payung tampak begitu nyata pasca merebak epidemi flu babi, menyusul kasus-kasus flu burung sebelumnya. Departemen Kesehatan pun menggencarkan opini pentingnya vaksinasi demi pencegahan berbagai penyakit. Padahal faktanya, vaksinasi hanyalah bagian dari upaya melemahkan keluarga dan generasi. Lebih dari itu, terjadi kapitalisasi di dunia kesehatan. Layanan kesehatan begitu mahal, sementara hak-hak masyarakat sebagai pasien kerap terabaikan.
Kapitalisasi dalam dunia kesehatan pun dirasakan oleh seorang Prita Mulyasari. Ia dipisahkan dari dua anak balitanya guna menjalani hukuman penjara di LP Wanita Tangerang pada 13 Mei 2009 di LP Wanita Tangerang Banten. Prita dituduh mencemarkan nama baik RS Omni International Tangerang, tempat dimana ia sebelumnya dirawat. Praktis kebebasannya terenggut, termasuk tak bisa menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga selama tiga pekan. Kisah Prita berawal dari email yang dikirim kepada teman-temannya seputar keluhannya terhadap RS tersebut, yang kemudian menyebar ke publik lewat milis. Prita merasa dibohongi dengan diagnosa deman berdarah saat dirawat di RS Omni pada pertengahan Agustus 2008. Belakangan dokter di RS tersebut mengatakan dia hanya terkena virus udara. Tak hanya itu, dokter memberikan berbagai macam suntikan dengan dosis tinggi, sehingga Prita mengalami sesak nafas. Saat hendak pindah ke RS lainnya, Prita mengajukan komplain karena kesulitan mendapatkan hasil lab medis. Namun, keluhannya kepada RS Omni itu tidak pernah ditanggapi, sehingga dia mengungkapkan kronologi peristiwa yang menimpanya kepada teman-temannya melalui email dan berharap agar hanya dia saja yang mengalami hal serupa.

5. Nasib Tragis Pekerja Perempuan
Siti Hajar, seorang TKI asal Ngawi, Jawa Timur, Nurul Widayanti belum lama ini dilaporkan tewas bunuh diri di tempatnya bekerja di Selangor, Malaysia. Pihak keluarga tak yakin Nurul bunuh diri, melainkan dianiaya majikannya (www.liputan.com/14/6/09).
Nasib Siti Hajar melengkapi derita kaum perempuan di negeri ini yang terpaksa mengais rezeki di negeri seberang akibat sulitnya kehidupan di negeri para bedebah ini.

6. Potret Buram Dunia Pendidikan
Dunia pendidikan semakin menunjukkan potret buramnya. Kasus tawuran antar pelajar, Gang Nero yang membuat para gadis muda laksana preman, depresi pelajar menjelang dan sesudah Ujian Akhir Nasional, para pendidik yang kehilangan kredibilitas dengan manipulasi nilai ujian akhir, adalah sekelumit fakta persoalan pendidikan di negeri ini. Masalah asas pendidikan, metode pengajaran, kurikulum, pembiayaan pendidikan, target pendidikan dan lain-lain adalah problem terpendam dari gunung es persoalan dunia pendidikan.

7. Eksploitasi Perempuan dalam Ajang Miss Universe
Tanggal 13 Agustus digelar Miss Universe 2009. Wakil Indonesia Zivanna Letisha Siregar rela berbikini ria demi merebut mahkota ratu sejagad. Sayang, usahanya sia-sia. Masuk 15 besar pun tidak. Namun ia mengaku bangga bisa ikut serta di ajang maksiat itu, meski dilakukan tepat di bulan puasa. Begitulah, eksploitasi perempuan berkedok promosi pariwisata melalui ajang kontes kecantikan masih juga dinomorsatukan. Seolah tanpa menjual perempuan pariwisata negeri ini tidak akan laku.

8. Bencana dan Masih Saja Ada Upaya Kapitalisasi
Tanggal 30 September 2009, pukul 17.16 WIB terjadi Gempa Bumi berkekuatan 7,9 SR di Kabupaten Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. Menurut catatan resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) korban meninggal akibat gempa bumi mencapai 1.117 jiwa dan lebih dari 1.200 orang luka berat dan hampir 250 ribu kepala keluarga kehilangan tempat tinggal.
Korban jiwa banyak dialami anak-anak, baik yang berada di tempat-tempat belajar maupun di rumah mereka. Sebagian besar anak-anak pun kehilangan keluarga. Ini berdampak trauma psikologis bagi mereka. Selanjutnya, ratusan anak-anak dieksploitasi secara ekonomi yakni menjadi suruhan orang-orang dewasa untuk menjadi pengemis di pinggir jalan, mengharap iba para pengguna jalan tanpa mempedulikan risiko yang dihadapi anak.

Kesehatan dan gizi anak juga terancam karena lambannya bantuan dari pemerintah serta minimnya lembaga yang mampu mengakses desa-desa yang terisolir akibat longsornya sebagian jalan utama, seperti di wilayah Padang Pariaman, Agam dan Pasaman Barat.
Di sisi lain, bencana itu dimanfatkan musuh-musuh Islam untuk mengkufurkan kaum muslimin yang sedang menderita. Seperti upaya pemurtadan di daerah Korong Koto Tinggi, Kenagarian Gunung Padang Alai, Kecamatan Koto Timur, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Upaya ini dilakukan LSM Samaritan yang mendapat bantuan dari luar negeri (AS-red). Modus pemurtadan dengan mengajarkan anak-anak setempat pengenalan pada tuhan agama tertentu (www.muslimdaily.net). Hasil pantauan HTI press, dari sebanyak 187 organisasi relawan yang terdaftar di Satkorlap rumah gubernur Sumatera Barat, terdapat organisasi keagamaan missionaris antara lain Church World Service, Catholic Relief Services, Ya-PeKA HKBP, dan yang lainnya.(www.hizbut-tahrir.or.id /12 okt2009).

Pemurtadan juga terjadi di Kecamatan Limo Koto Timur, Padang Pariaman. Dua warga asal Amerika Serikat, Steve dan Rudi Gonzales, diketahui telah membagikan kitab suci agama tertentu kepada korban gempa. Aksi mereka terekam kamera telepon seluler saat memberikan khotbah di kerumunan warga. Dalam rekaman berdurasi 48 detik tersebut, mereka terlihat mengajak warga untuk berpindah dari agama Islam yang selama ini diyakini warga. Aksi ini ditentang warga sehingga mereka diusir dari daerah tersebut. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar kemudian menyita 24 kitab suci serta buku-buku petunjuk dan komik-komik yang dianggap menyesatkan masyarakat.

9. Ikon Kebebasan Putri Indonesia dan Artis Porno Miyabi
Kontroversi menyeruak menyusul terpilihnya Qory Sandioriva (18) sebagai Putri Indonesia 2009 pada 9 Oktober 2009. Maklum, wakil dari Nanggroe Aceh Darussalam ini terpilih karena keberaniannya menanggalkan busana muslimah. Padahal sejak pertama kali diadakan pada tahun 2003, peserta dari NAD selalu mengenakan pakaian tertutup di ajang ini (dan selalu kalah).
”Buat saya, rambut adalah mahkota keindahan wanita dan saya bangga dengan memperlihatkan keindahan tersebut. Tidak apa-apa kalau saya ingin memperlihatkannya. Saya melepas jilbab atas izin dari Pemda Aceh. Semoga keputusan saya bisa diterima," begitu ujarnya di tabloid Wanita Indonesia Edisi 19-25 Oktober 2009.
Sementara itu, 14 Oktober Maria Ozawa alias Miyabi direncanakan datang ke Indonesia (meski akhirnya batal). Artis porno asal Jepang itu sedianya akan diboyong ke tanah air untuk syuting film “Menculik Miyabi” yang diproduksi Maxima Picture. Beruntung rencana busuk itu diekspos media hingga terjadilah resistensi masyarakat. Sejatinya, sosok seperti Qory maupun Miyabi adalah ikon bagi kebebasan perempuan. Kemenangan Qory dikhawatirkan mempengaruhi citra perempuan Aceh pada khususnya dan muslimah pada umumnya yang identik dengan pakaian menutup aurat.
Di sisi lain, kaum liberal ingin mengokohkan sosok perempuan bebas seperti Miyabi sebagai ikon perempuan ideal. Padahal dialah perempuan cabul nan bejat, yang sejak usia 13 tahun sudah melakukan seks bebas dengan pacar-pacarnya. Ia bahkan tak diakui orangtuanya dan dijauhi teman-temannya karena menjadi penikmat dan pelaku industri porno.

10. Liberal Menjegal Formalisasi Syariat
Kaum liberal pun semakin getol menolak formalisasi syariat Islam di Indonesia. Untuk itu pada 16-17 Oktober 2009, Komnas Perempuan bekerjasama dengan beberapa lembaga seperti the Institute of Women’s Empowerment (Hongkong), Sister in Islam (Malaysia), ‘Aalimat (Indonesia), dan Maruah (Singapore) menyelenggarakan workshop regional dengan tema “State Adoption and Non-State Promotion of Sharia Law in Southeast Asia: Impacts on Women’s Rights.” Kegiatan ini berlangsung di Hotel Bidakara Jakarta Selatan.
Mereka beranggapan bahwa fenomena formalisasi syariat Islam tersebut memberikan banyak pengaruh dan akibat negatif bagi upaya pemenuhan hak-hak perempuan. Seperti qanun jinayat, dinilai semakin mempertegas dominasi kelompok-kelompok keagamaan yang tidak sensitif terhadap hak-hak perempuan (www.jurnalperempuan.com/ 21okt2009)

Begitulah yang dikehendaki kaum liberal, yakni membebaskan perempuan dari syariat Islam yang dinilai membelenggu. Kaum liberal ini pun semakin berani menantang Allah SWT. Seperti yang dilakukan pada pezina seks komersial (PSK). Sedikitnya 36 pekerja seks komersial (PSK) perwakilan dari 19 kota/kabupaten se-Jawa Barat (Jabar), menyelenggarakan Musyawarah Besar Wanita Pekerja Seks Komersial di Kabupaten Karawang.

Para PSK tersebut bersepakat akan membahas masalah penanggulangan HIV/AIDS di Jawa barat selama dua hari, 2-3 Oktober 2009. Mereka mengharapkan pemerintah menjamin kemudahan layanan kesehatan untuk mereka dan mendorong presiden terpilih Susilo bambang Yudhoyono segera merealisasikan janji kampanyenya tentang percepatan ketersediaan layanan HIV/AIDS. Mereka menuntut pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengalokasikan dana yang cukup besar dalam APBD untuk itu.(bbkbn.go.id/8/10/09)
Tuntutan itu seiring dengan makin maraknya industri seks tumbuh di negeri ini. Sebuah upaya untuk merusak akhlak dan moral generasi muda muslim agar semakin jauh dari tatanan Islam.

11. Nasib Tragis Hukum Bagi si Lemah
Nenek Minah (55) divonis 1 bulan 15 hari oleh Pengadilan Negeri Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (19/11), atas tuduhan mencuri tiga butir buah kakao seberat tiga kilogram milik PT Rumpun Sari Antan (RSA) 4. Tanpa didampingi pengacara, warga Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang ini berusaha tetap tegar saat menyampaikan pembelaan atas dakwaan tersebut. Dia merasa tidak bersalah karena niatnya mengambil tiga biji kako senilai tak lebih Rp2.000 itu untuk bibit, sementara ketiga kepergok toh kako itu tak jadi dikuasainya.
Di tempat terpisah, dua warga Bujel, Kediri, Jawa Timur, Basar dan Kholik harus berurusan dengan Kepolisian Sektor Mojoroto gara-gara masalah sepele, mencuri satu biji semangka. Kejadian itu berawal saat Basar dan Kholik beristirahat setelah bekerja. Lantaran haus, timbul keinginan untuk mencari minum. Namun tiba-tiba ia melihat semangka yang belum dipanen. Maka diambillah buah itu. Belum sempat menikmati, kedua pria yang menjadi tulang punggung keluarga ini tertangkap Sudarwati, pemilik kebun semangka. Kebetulan pemiliknya adalah anggota polisi sehingga memudahkan proses hukum kedua pelaku. Upaya penyelesaian secara kekeluargaan mentah karena pelapor tidak memberi maaf.
Begitulah sistem hukum di negeri ini. Untuk mengadili rakyat jelata yang sejatinya tidak layak dikriminalkan itu begitu mudah dan cepat. Namun untuk menghukum penjahat kelas kakap, seperti koruptor berdasi hokum menjadi tumpul.

12. Ironisme dalam Penanggulangan HIV-AIDS
Peringatan Hari Aids 1 Desember kembali menjadi momen untuk mempropagandakan hidup bebas. Betapa tidak, paradigma yang ditawarkan untuk mencegah penularan HIV/Aids masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni antara lain kondomisasi. Akar masalah seperti menutup prostitusi sama sekali tidak direkomendasikan.


Potret Kelam Dunia
Gelombang liberalisasi yang mengantarkan muslimah dan keluarga muslim pada kenestapaan tak hanya melanda negeri ini, namun juga di berbagai belahan dunia. Secara global, keluarga muslim terus menerus dihadapkan pada serangan liberalisasi. Beberapa yang menonjol antara lain:

1. Krisis Gaza dan Upaya Liberalisasi Generasi
Tahun 2009 kaum muslimin di Indonesia dan dunia mengalami rasa sakit yang sangat dengan adanya agresi militer Israel ke Palestina. Agresi biadab sejak 27 Desember 2008 sampai November itu 2009 telah menelan 1.500 korban syahid, kebanyakan perempuan dan anak-anak. Sebanyak 22 rumah hancur dan 95 ribu warga terlunta-lunta, kebanyakan juga perempuan dan anak-anak .
Israel memang tidak pernah puas bila generasi Islam masih terus tumbuh dan berkembang. Bagi yang masih hidup pun, Israel terus berupaya untuk menghancurkannya, diantaranya dengan menggunakan narkoba sebagai penghancur pemuda Palestina. Organisasi Internasional Al-Quds dalam laporannya menyatakan, Zionis Israel memerangi para pemuda Palestina dengan narkotika dan berupaya merusak kekompakan dan persatuan diantara mereka [www.hidayatullah.com] .

Selain itu, Israel juga menyerang pemikiran anak-anak melalui dunia maya. Sebelum ini, koran Israel Yediot Aharonot melaporkan, Israel telah menyediakan situs-situs porno berbahasa Arab untuk merusak anak-anak Mesir, Saudi, Tunis, Yordania, dan Palestina (www.hidayatullah.com).
Israel menggunakan kemajuan teknologi informasi melalui facebook sebagai alat memata-matai dunia. Menurut Indonésie Magazine yang berbasis di Prancis, intelijen Israel fokus pada pengguna Facebook, terutama kepada Arab dan Muslim. Israel menggunakan informasi yang diperoleh melalui halaman Facebook mereka itu untuk menganalisis aktivitas mereka dan memahami bagaimana mereka berpikir. Facebook merupakan aktivitas rahasia Israel yang ditemukan pada Mei 2001. Ini bukan pertama kalinya Israel dituduh menggunakan Facebook untuk memata-matai orang. Pada April 2008 surat kabar Yordania Al-Haqiqah al-Dawliya menerbitkan sebuah artikel berjudul "The Hidden Enemy" membuat klaim yang sama (www.eramuslim.com)

Kebrutalan dan kebencian Israel terhadap perkembangan generasi Islam benar-benar nyata, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an,

"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (TQS Al Baqarah: 120)

2. Kekerasan Terhadap Muslimah
Barat memiliki kebencian yang sangat kepada Islam termasuk simbol-simbol yang digunakan oleh kaum muslimin sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Kebencian barat seringkali menghantarkan mereka melakukan kekerasan bahkan menghantarkan kepada kematian. Padahal kaum muslimin tidak melakukan penghinaan kepada mereka, tetapi Barat merasa terhina dengan simbol-simbol ketaatan muslim kepada Allah SWT. Seperti apa yang dialami oleh seorang muslimah mesir yang bertempat tinggal di Jerman, Marwa Sherbini (31). Ia dibunuh di pengadilan Jerman oleh orang yang dinyatakan bersalah menghina agamanya dengan tikaman 18 kali. Suami korban, Elwi Okaz juga dalam kondisis kritis di rumah sakit akibat terluka saat mencoba menyelamatkan istrinya. Sherbini menggugat si pembunuh setelah dia menyebut Sherbini “teroris” karena mengenakan jilbab. Jaksa penuntut menyatakan, penyerang berusia 28 tahun, yang diidentifikasi sebagai Axel W, terdorong oleh kebencian mendalam terhadap warga asing dan Muslim.[bbc].

Amal Abusumayah, muslimah 28 tahun yang tinggal di Tinley Park, Illinois, AS ditarik jilbabnya secara sengaja oleh Valerie Kenney, warga setempat. Akibat perbuatannya itu, kini pelaku harus bersiap menjalani proses pengadilan pada 3 Desember mendatang, tuduhannya telah melakukan kekerasan karena kebencian. Dia terancam hukuman tiga tahun penjara serta denda 25 ribu dolar. Kejadiannya sendiri berlangsung tiga hari setelah peristiwa penembakan di Fort Hood, Texas, yang menewaskan 13 tentara Amerika pada Kamis (5/11) lalu. Saat itu, keduanya sedang berbelanja di pasar swalayan. Tiba-tiba, Kenney mendekati Amal dan langsung memakinya. “Pelaku penembakan di Texas bukan orang Amerika, tapi berasal dari Timur Tengah,” teriak Kenney, merujuk pada Mayor Nidal Malik Hasan, si pelaku penembakan. Amal mengacuhkan penghinaan itu. Namun, hal itu justru kian memancing emosi Kenney, yang langsung menarik jilbabnya secara kasar. Tak terima diperlakukan semena-mena, Amal melapor ke polisi, dan Kenney pun diamankan. Kasus tersebut segera menjadi perbincangan hangat di AS. (www.republika.co.id/).

Larangan jilbab juga terus terjadi. Beberapa negara bagian di Jerman telah melarang jilbab untuk guru (www.hidayatullah.com). Presiden Prancis, Nikolas Sarkozy, dalam pidato yang disampaikan pada Senin (22 Juni 2009) di Parlemen Nasional Prancis mengecam penggunaan hijab. Dia mengatakan bahwa burqa atau cadar menjadi simbol perbudakan wanita. Di AS telah ada draft undang-undang yang diajukan dewan legislatif negara Oregon, yang bakal melarang para guru di sekolah publik mengenakan “busana” yang menunjukkan identitas agamanya, termasuk jilbab. Draft undang-undang itu juga menyebutkan, pejabat sekolah yang melarang seorang guru mengenakan busana yang menunjukkan identitas agamanya saat mengajar, tidak akan dituntut secara hukum. (www.eramuslim.com).
Juga, larangan naik bus oleh seorang supir terhadap seorang muslimah di Australia telah memicu pertengkaran karena wanita itu mengenakan jilbab. Ibu dua anak tersebut mengatakan sopir itu tak mengizinkannya naik bus (www.antaranews.com). “Waktu saya naik, sopir itu berkata “Kamu tak boleh naik karena pakai topeng,” ujar wanita itu kepada harian Daily Telegraph edisi Jumat seperti dilaporkan AFP. Ketika menjelaskan bahwa yang dikenakannya adalah pakaian sesuai perintah agama, pengemudi tersebut menanggapinya: “Maaf, ini undang-undang.”

3.Liberalisasi Hukum Keluarga dan Penghapusan Hukum Islam
Rezim Barat secara beruntun mengecam proposal RUU (Rancangan UU yang sedang dibahas oleh parlemen Afghanistan mengenai hak wanita dalam perkawinan. Presiden Amerika Barack Obama hari Sabtu termasuk di antara para pemimpin dunia yang mengecam tajam undang-undang itu, yang bertujuan mengatur kehidupan berkeluarga masyarakat Syiah Afghanistan.Obama mengatakan, undang-undang itu memuakkan dan pandangan itu telah disampaikan kepada pemerintahan Karzai.(voa.com/5/4/09)
Gordon Brown berkata,” RUU ini akan membawa Afghanistan ke masa lalunya ketimbang menyongsong era demokratis yang menyamakan perlakuan terhadap pria dan wanita.” Penggunaan istilah-istilah seperti ‘pembolehan pemerkosaan dalam pernikahan’, ‘perbudakan seksual’ dan ‘pemenjaraan wanita’ mulai ditebar yang turut memanaskan histeria seputar RUU ini.(www.hizbut-tahrir.or.id)
Gereja Lutheran Swedia memperbolehkan melakukan perkawinan sejenis mulai November 2009. Sekitar 70 persen dewan gereja menjadikannya salah satu dari beberapa gereja-gereja global untuk membolehkan pernikahan gay. Pemerintah Swedia memperkenalkan hukum baru yang memungkinkan pasangan gay memiliki hak perkawinan yang sama seperti heteroseksual. Gereja Lutheran mengatakan pasangan gay sekarang bisa menikah dengan salah satu dari para imam awal November. Komunitas Gay Swedia, Swedia Federation for Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender Rights (RFSL), menyambut baik keputusan pemerintah melegalkan pernikahan gay di gereja. “Kita mengucapkan selamat kepada Gereja Swedia untuk mengambil keputusan itu. Homoseksual dan biseksual akhirnya akan dapat merasakan sedikit lebih diterima dalam masyarakat,” kata salah seorang komunitas itu dalam sebuah pernyataan. Swedia adalah salah satu negara pertama yang memberikan hak secara hukum pasangan gay pada pertengahan 1990-an, dan membolehkan pasangan gay mengadopsi anak dari tahun 2002. Swedia menjadi lima negara Eropa, setelah Belanda, Belgia, Spanyol dan Norwegia, yang mengakui perkawinan sesama jenis. (Republika online, 23/10/2009)

Bukti Kebobrokan Kapitalisme-Liberalisme

Seluruh rekam fakta di atas terjadi karena keluarga muslim Indonesia dan dunia hidup di dalam peradaban kapitalisme yang berlandaskan aqidah sekulerisme (memisahkan agama dalam kehidupan). Keluarga muslim didorong dan dipaksa untuk melepaskan diri dari keterikatannya pada aturan kehidupan yang bersumber dari Allah SWT. Para pegiat aqidah sekuler ini melakukan infiltrasi (penyusupan) pemikiran-pemikiran yang dapat merusak benak kaum muslimin maupun muslimah. Infiltrasi pemikiran yang di sebarkan ini dilakukan dalam rangka mencapai tujuan:
1. Meragukan keyakinan umat Islam terhadap aqidah Islam dengan menanamkan kebenaran yang bersifat relatif
2. Mempromosikan sisi buruk penerapan hukum syara’ akibat kelemahan individu
3. Mengumbar janji manis kebohongan pemikiran-pemikiran HAM dan Demokrasi

Infiltrasi sekulerisme telah membuat kaum muslimin mencukupkan Islam hanya pada aspek yang berkaitan dengan individu seperti ibadah mahdah semata. Islam “dianggap” tidak berhubungan dengan kehidupan sosial-kemasyarakatan dalam tatanan kenegaraan. Untuk menancapkan keyakinan ini peradaban kapitalisme memunculkan fakta-fakta penerapan hukum syara’, semisal hukum jinayat (hukum potong tangan bagi pencuri,rajam dan jilid bagi pezina) di vonis sebagai biang KEKERASAN. Bahkan mereka menggambarkan muslimah yang menjalankan syari’ah dengan menutup aurat (cadar, kerudung dan jilbab) dinyatakan sebagai teroris. Hal ini menyebabkan kaum muslimin dengan sendirinya menolak ajaran Islam.

Muslimah dan Keluarga muslim diiming-imingi solusi berupa HAM (kebebasan individu) dan Demokrasi (Pemerintah berasal dari-oleh-untuk Rakyat). Padahal hakekatnya, semua itu merupakan KEBOHONGAN dan KEJAHATAN yang besar. Kenapa??? Fakta membuktikan bahwa HAM memiliki pisau bermata dua, di satu sisi pisau ini untuk mendiskriminasi dan mengeliminasi kaum muslimin dan di sisi lain untuk melindungi kebebasan dan kejahatan peradaban kapitalisme yang diusung barat. Mereka menghilangkan hak individu-individu muslim untuk menjalankan keyakinannya dan menjalankan syari’ah sebagai bentuk ketaatan, di sisi lain mereka memfasilitasi kebebasan kaum lesbian, gays, dan perusak moral menampakkan identitas diri di tengah-tengah masyarakat bahkan memberikan penghargaan atas keberadaan mereka.

Peradaban kapitalisme mengatakan jihad merupakan bentuk kekerasan dan dikaitkan dengan terorisme, tetapi apa yang dilakukan oleh AS, Israel, Inggris, dan Australia sebagai gembong pengusung HAM melakukan pembunuhan terhadap anak-anak, perempuan dan rakyat Palestina, Afghanistan dan negeri-negeri muslim lainnya dianggap sebagai upaya perdamaian. Sesungguhnya peradaban kapitalismelah yang melakukan kekerasan dan menjadi dalang teroris di muka bumi ini dan tidak layak untuk mendapatkan pujian dan dijadikan sebagai teladan. Semua ini jelas-jelas sangat memuakkan, sehingga tidak layak untuk di konsumsi oleh kaum muslimin di negeri ini dan di dunia.

Muslimah, anak-anak dan keluarga muslim telah merasakan dampak negatif akibat sekularisme yang notabene lahir dari kelemahan manusia. Sistem sekuler saat ini diterapkan di Indonesia dan di negeri-negeri Muslim lainnya, adalah sistem yang rusak dan bertentangan dengan akidah Islam. Sistem ini telah nyata-nyata menjauhkan umat Islam dari harta miliknya yang paling berharga, yaitu kecintaan kepada agama Allah SWT. Akibatnya, kehidupan semakin suram di segala bidang; baik ekonomi, pendidikan, kesehatan, hukum, dll.

Peradaban kapitalismen selain meniadakan hak Allah SWT untuk mengatur manusia dalam seluruh aspek kehidupan, ternyata secara hakekat telah mempurukkan kaum perempuan,anak-anak, dan umat muslim dan manusia di seluruh dunia. Keterpurukkan ini menghantarkan muslimah dan keluarga muslim ke jurang penderitaan melalui kebijakan yang lahir dari sistem pemerintahan demokrasi. Demokrasi yang dipropagandakan membela rakyat dan berpihak kepada rakyat semata, ternyata suatu KEBOHONGAN yang SANGAT BESAR. Kebijakan yang lahir dari demokrasi hakekatnya hanya berpihak kepada orang-orang yang memiliki modal(capital) dan yang haus kekuasaan untuk memonopoli kekayaan. Hukum dan peradilan dapat dibeli oleh para capital dan penguasa atas nama KEADILAN dan HAM, sedangkan orang-orang yang tak berdaya di anggap layak untuk mendapatkan sanksi hukuman yang berat yang tidak adil dan tidak manusiawi.

Penerapan kebijakan ala kapitalisme itu hanya menimbulkan tingginya angka kemiskinan, pengangguran, anak putus sekolah, harga barang kebutuhan pokok, dll. Bukan itu saja, kebutuhan pokok masyarakat juga semakin sulit dijangkau masyarakat. BBM langka dan mahal, air mahal, apalagi susu. Sarana dan prasarana semakin sulit diakses, seperti jalan tol yang mahal, kesehatan dan pendidikan meroket, dan seterusnya. Bahkan, makanan seperti tahu atau tempe yang merupakan warisan leluhur nenek moyang kitapun, kini menjadi hidangan langka yang tak terjangkau harganya. Pemenuhan kebutuhan pokok yang bersifat individu (pangan,papan,pakaian) menjadi barang yang sulit dan mahal bagi orang miskin yang hidup dalam peradaban kapitalisme. Sedangkan pemenuhan kebutuhan pokok yang bersifat komunitas berupa pendidikan,kesehatan dan keamanan menjadi barang mewah dalam peradaban kapitalisme. Hanya orang-orang kaya saja yang layak untuk hidup dan menikmati hidup, sedangkan orang-orang miskin mereka adalah orang yang terpinggirkan dan dianggap layak tertindas dalam hutan rimba peradaban Kapitalisme.

Sungguh malang penduduk negeri ini, ibarat tikus mati di lumbung padi. Di negeri yang kaya sumber daya alam, rempah-rempah melimpah dan subur tanahnya, rakyatnya jatuh miskin, kelaparan dan tak putus dirundung bencana alam. Kaum muslimin yang berjumlah 5 milyar di dunia ini tidak memiliki kekuatan dan kewibawaan bahkan diinjak-injak, di hina dan direndahkan harkat - martabatnya sebagai manusia. Kapankah semua ini berakhir? Tidak cukupkah bukti kebobrokan sistem kapitalisme itu menyadarkan umat Islam untuk kembali kepada aturan Allah SWT, Zat yang Maha Tahu hakikat manusia dan kehidupan?

Seruan Muslimah Indonesia untuk Dunia
Sesungguhnya, muslimah dan keluarga muslim mengalami potret buram yang tak berkesudahan karena telah ditinggalkannya Islam sebagai suatu sistem yang mampu menaungi mereka yaitu sistem khilafah Islamiyah. Sejak keruntuhannya pada tahun 1924 oleh Barat, benak kaum muslimin semakin dijauhkan tentang hakekat Islam yaitu Islam sebagai Ideologi yang terlahir dari aqidah yang mampu melahirkan seperangkat aturan yang sangat rinci dan sempurna, mencakup seluruh aspek kehidupan. Padahal sistem aturan ini lahir dari Zat Yang MahaKuasa dan MahaTahu atas segala sesuatu. Sehingga seluruh persoalan yang dihadapi makhluk-Nya dalam situasi dan kondisi apapun dapat diselesaikan dengan memuaskan, tanpa ada pihak manapun yang dirugikan. Aturan-aturan tersebut senantiasa sesuai dengan fitrah manusia dan memuaskan akal manusia yang pada akhirnya akan menenteramkan jiwa manusia. Aturan-aturan Islam tersebut diturunkan kepada Nabi Muhammad saw berupa Alquran dan Hadits, yang kemudian dikenal sebagai syariah. Karena itu, sangat naif jika dikatakan Islam hanya mengatur masalah aqidah dan ibadah mahdah semata, karena justru muatan syariahlah yang banyak kita temukan dalam Alquran dan Hadits.

Syariah Islam yang telah diterapkan di masa kehidupan Rasulullah Saw dan para sahabatnya telah menghantarkan kegemilangan peradaban Islam di muka bumi dan tercatat dalam sejarah kemanusiaan. Dalam bentangan sejarah dunia, Islam terbukti berhasil membangkitkan masyarakat, dari yang sebelumnya hidup dalam kebodohan dengan sebuah kebangkitan yang luar biasa dan tidak pernah bisa ditandingi oleh kebangkitan yang terjadi dalam masyarakat manapun; menjadi sebuah masyarakat mulia, yang mengawali terbentuknya peradaban agung yang berkemajuan. Itulah masyarakat Islam pertama dalam naungan Daulah Islam, yang disebut juga Daulah Khilafah pertama di Madinah al-Munawwarah. Selama lebih dari satu milenium, peradaban Islam nan gemilang itu menjadi mercusuar bagi seluruh umat manusia.

Dalam masyarakat Islam, sistem Islam bekerja mengatur masyarakat dengan sebaik-baiknya sehingga kerahmatan yang dijanjikan benar-benar dapat terwujud. Dalam kaitannya dengan perlindungan kaum minoritas, misalnya, telah terbukti Khilafah mampu melindungi mereka. Ketika orang-orang Yahudi terpaksa harus mengungsi akibat praktek inkuisisi yang dilakukan oleh orang-orang Kristen di Spanyol pada abad ke-15, mereka mendapat perlindungan dari Khalifah Bayazid II. Wilayah Negara Islam menjadi tempat tinggal mereka yang baru. Nyatalah bahwa Daulah Khilafah menjadi tempat yang nyaman bagi siapa pun. Semua warga negara Daulah Khilafah, tanpa memandang keyakinan, agama, ras dan bahasa, baik Muslim maupun non-Muslim, dijamin akan menikmati keadilan dan keamanan. Keadaan seperti ini tentu tidak bisa dipenuhi oleh sistem selain slam. Karena itu, wajar bila kemudian Daulah Khilafah mendapatkan loyalitas dari rakyat yang hidup di dalam naungannya, termasuk dari kalangan non-Muslim. Pasukan Salib yang datang menyerbu wilayah Syam ketika itu, terhenyak ketika mereka mendapati kenyataan bahwa mereka harus berhadapan dengan pasukan yang seagama, yakni orangorang Kristen di Syam, yang terjun dalam kancah peperangan untuk mempertahankan Daulah Khilafah,yang telah dianggap sebagai negara mereka sendiri. Kebangkitan umat Islam di masa lalu terbukti mampu menciptakan kemajuan di segala bidang, termasuk di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemajuan di bidang ekonomi. Itu semua menjadi monument peninggalan sejarah dunia yang tak terlupakan.

Dalam bidang ilmu kedokteran dan astronomi misalnya, Daulah Khilafah jauh lebih maju dibanding dengan negara-negara lain pada waktu itu. Buktinya, universitas-universitas di berbagai wilayah Islam saat itu menjadi tempat utama buat orang-orang Eropa, termasuk para pangeran dan putri dari berbagai kerajaan di Eropa, untuk menimba ilmu. Salah satu ukuran orang berilmu ketika itu adalah kemampuannya dalam menguasai bahasa Arab, karena bahasa Arab seakan menjadi kunci harta karun ilmu yang memang saat itu kebanyakan ditulis dalam bahasa Arab.

Daulah Khilafah juga menjamin tersedianya akses bagi semua orang untuk mendapatkan kekayaan. Di saat yang sama mencegah kekayaan tersebut terpusat di tangan segelintir orang. Sepanjang kepemimpinan Daulah Khilafah, ketersediaan berbagai kebutuhan pokok (primer) bagi seluruh warga negara berhasil diamankan. Sementara itu, kesempatan untuk mendapatkan kebutuhan pelengkap (sekunder dan tersier) senantiasa terbuka bagi semua orang.Demikian sejahteranya masyarakat di masa Khalifah Umar bin Abdul Azis, misalnya, pernah terjadi di wilayah Afrika, harta zakat tidak bisa dibagikan di sana karena tidak ada seorang pun yang layak menerimanya. Demikian pula selama berabad-abad di bawah pemerintahan Islam,masyarakat di anak benua India menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia.

Dalam konstelasi politik internasional, Daulah Khilafah menjadi negara nomor satu selama berabad-abad tanpa pesaing. Daulah Khilafah berhasil menyatukan berbagai sumberdaya yang luar biasa besar yang dimiliki umat Islam dalam sebuah institusi negara yang luasnya mencapai tiga benua. Khilafah telah menggariskan sebuah kebijakan yang dibangun di atas dasar prinsip keadilan dan kebenaran, hingga ia mampu menjadi pemimpin bangsa-bangsa yang ada. Kabar tentang tentang keadilan Daulah Khilafah tersebar luas melintasi perbatasan wilayah kekuasaannya. Hal ini membuat banyak sekali manusia tertarik untuk masuk Islam. Saat wilayah-wilayah itu direbut pasukan Tartar dan tentara Salib, umat Islam di tempat itu tidak sedikit pun menyerah. Mereka terus berjuang hingga akhirnya berhasil merebut kembali wilayah itu dan mengakhiri penjajahan di sana.

Inilah umat terbaik (khayru ummah) yang diturunkan Allah SWT, yang menjadi contoh bagi seluruh umat manusia, sebagaimana firman Allah SWT:
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (Qs. Ali ‘Imran [3]: 110)
Kondisi semacam ini insya Allah dapat diwujudkan kembali asal umat Islam mau kembali kepada rahasia kejayaan Islam, yakni diterapkannya sistem Islam secara kaffah melalui Daulah khilafah di satu atau lebih negeri Muslim yang kuat, sebagai titik awal proses penyatuan kembali atau reunifikasi seluruh dunia Islam.

Karena itu, satu-satunya jalan keluar untuk mengentaskan kondisi keterpurukan di atas adalah kembali kepada Islam dan mewujudkan kembali khilafah Islamiyah yang menaungi muslimah dan keluarga muslim dari berbagai macam ancaman,hambatan,tantangan dan serangan dari pihak-pihak yang tidak menginginkan Islam tegak. Ada beberapa hal yang diperlukan untuk diwujudkan oleh muslimah dan keluarga muslim dimanapun mereka berada berada, yaitu:
Pertama, dibutuhkan ketakwaan masing-masing individu untuk menyadari posisinya sebagai hamba Allah SWT. Manusia adalah sosok lemah, tak berdaya di hadapan Allah SWT.
Kedua, seluruh elemen masyarakat harus kembali taat dan tunduk pada syariah Islam sebagai wahyu Ilahi, dengan cara menerapkannya di berbagai lini kehidupan.
Ketiga, seluruh elemen masyarakat, termasuk muslimah hendaknya melibatkan diri dalam perjuangan untuk membangkitkan kembali peradaban Islam. Kontribusi sekecil apapun hendaknya gigih dilakukan dalam mengupayakan tegaknya panji-panji ilahi melalui jalan dakwah. Allah SWT berfirman: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat/jamaah yang menyeru kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung” (TQS Ali-Imran: 104).

Memang, memperjuangkan tegaknya syariah dan Khilafah di tengah-tengah kehidupan yang sekuler bukan perkara gampang. Perlu kesungguhan, keseriusan dan kesabaran untuk mewujudkannya. Karena itu, kewajiban kita sebagai Muslimah adalah sekuat tenaga mencurahkan segala kemampuan dalam rangka mengikuti jejak Rasulullah Saw dan para shahabat, melaksanakan dakwah sebagaimana yang telah mereka lakukan. Wahai Muslimah, marilah segera kita rapatkan barisan dan mengerahkan segala potensi untuk menunaikan seruan Allah SWT.
" Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa." (TQS Ali Imran:133).

Selasa, 05 Januari 2010

April 14th, 2009 Pertolongan Allah Tidak akan datang tanpa usaha yang maksimal

Oleh. N. Faqih Syarif H

Spiritual Motivator

” Wahai sobat! Wahai orang yang menyangka bahwa pertolongan Allah datang terlambat! Ketahuilah! Pertolongan tak akan datang kecuali setelah kesungguhan dikerahkan hingga batas maksimal.

Sobat, sesungguhnya berjuang untuk Islam itu bukanlah aktivitas yang bisa kita lakukan hanya sambil lalu atau pada sebagian waktu luang kita, kemudian boleh kita tinggalkan pada waktu lain saat kita sibuk. Sama sekali tidak! Sesungguhnya berjuang untuk Islam jauh lebih agung, jauh lebih mulia daripada itu. Berjuang untuk Islam bukanlah sembarang aktivitas seperti aktivitas olah raga, organisasi yang biasa anda geluti saat kuliah, kemudian anda tinggalkan setelah lulus. Berjuang untuk Islam juga bukanlah seperti aktivitas yang anda jalani saat anda masih bujangan, kemudian begitu saja anda tinggalkan setelah anda menikah. Ia juga bukanlah aktivitas yang anda beri waktu sebelum anda menduduki jabatan tertentu, kemudian begitu saja anda tinggalkan setelah anda menduduki jabatan tertentu; atau setelah anda sukses membuka klinik, apotek, kantor konsultan, membangun pabrik; atau setelah anda sibuk melanjutkan studi S-1 atau S-2 bahkan S-3. Tidak. Berjuang untuk Islam sama sekali tidak seperti itu!

Sobat, sesungguhnya perjuangan Islam dan keterlibatan kita di dalamnya adalah bukti penghambaan diri kita kepada Allah Swt. Karena itu, seorang muslim sejatinya tidak akan pernah melepaskan diri dari perjuangan Islam karena itu merupakan tuntutan penghambaan dirinya kepada Allah Swt, kecuali setelah nyawanya berpisah dari tubuhnya yang menjadi akhir dari kehidupannya.

Sobat, bukankah Allah telah berfirman :

”Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (TQS. Al-Hijr (15): 99 )

Maksud ayat di atas adalah ”Sembahlah Allah hingga maut datang kepadamu.” Dan ingatlah sobat, Al-qur’an tidak mengatakan, ”Sembahlah Allah hingga engkau menduduki jabatan tertentu, atau hingga engkau menikah, atau hingga engkau sukses membuka usaha, klinik, apotek, dst…..

Kalau kita membaca sejarah Islam dan belajar dari para sahabat nabi dan Rasulullah Saw. Mereka adalah orang-orang sangat paham hakekat perjuangan ini sehingga semangat berjuang mereka luar biasa tidak mengenal lelah, tidak menjadikan alasan usia, atau beragam dalih untuk berhenti berjuang untuk menegakkan Islam. Lihatlah Rasulullah Saw. Beliau telah terlibat dalam 27 Peperangan, yang semuanya beliau jalani setelah berusia lebih dari lima puluh emapat tahun. Bahkan Rasulullah Saw telah menginjak usia 6o tahun saat terlibat dalam perang tabuk. Lalu mengapa saat ini kita malah menyaksikan banyak aktivitas Islam justru tidak lagi berjuang untuk Islam alias tidak lagi menjadi aktivis Islam setelah lulus kuliah, atau setelah menikah, atau setelah terlibat dalam kesibukan bisnis, atau setelah menduduki jabatan tertentu?

Ayo Sobat, jangan pernah berhenti berjuang untuk Islam. Never Give Up!

(www.mentorplus.multiply.com atau www.mumtaz73.blog.plasa.com )

Hambatan Mental terbesar diri kita

Banyak orang mungkin menyangka kalau kondisi yang sedang dihadapi sekarang merupakan akibat dari perbuatan orang lain. Misalnya mungkin sampai saat ini hidup pas-pasan akibat kondisi ekonomi orangtua yang dulunya tak mapan. Atau contoh lainnya misalkan hasil ujian sekolah buruk karena kawan tak mau meminjami contekan.

Pendeknya kita kerap menyalahkan banyak hal di luar diri kita. Padahal, persoalan terbesarnya justru terdapat dalam diri kita sendiri. Apakah itu?

Musuh terbesar kita sebetulnya adalah pikiran negatif yang bersarang dalam pikiran kita. Saat kesulitan atau hambatan muncul, pikiran negatif itu mulai bekerja menghembuskan pikiran-pikiran buruk, mencari-cari pembenarannya, dan berujung pada sebuah penilaian atau bahkan penghakiman.

Umpamanya:

  • “Oh wajar dia lekas naik pangkat karena dekat dengan si Bos.”
  • “Oh pantas dia cepat berhasil, karena kata-katanya yang muluk-muluk dan bombastis.”
  • “Oh lumrah saya tak sukses, orang itu menghalangi kesuksesan saya.”

Adakah kalimat yang familiar dengan anda? Semoga tidak…

Semua penilaian bermula dari pikiran kita. Di setiap kondisi yang tak diharapkan, pikiran negatif tersebut akan memuntahkan kalimat-kalimat pembenaran yang mungkin sementara membuat anda “senang” karena memuaskan ego anda, namun sama sekali tak membantu mengubah hidup anda menjadi lebih baik.

Pikiran itu ibarat sopir yang menyetir dan mengarahkan kemana langkah anda selanjutnya. Andaikan anda mencari sopir, pastinya anda tak akan mencari sopir yang ugal-ugalan dan suka melanggar lalu lintas. Anda pastinya lebih memilih sopir yang patuh peraturan dan bertatakrama dalam berkendara sehingga membuat anda sampai ke tujuan dengan selamat.

Boleh saja anda membantah dan kembali menolak. Tapi sejatinya jika kita ingin mengubah diri kita menjadi lebih baik: mengapa kita fokus pada hal yang tidak kita inginkan dan bukan pada hal yang kita inginkan?

Jika anda ingin memperbaiki sepeda anda yang rusak, mengapa anda kalang kabut dengan sepeda orang lain yang baik-baik saja. Apakah dengan begitu sepeda anda akan kembali baik dengan sendirinya? Saya jamin tidak!

Itulah pentingnya mentalitas positif. Dari mental positif perubahan dalam hidup kita bermula. Lebih detailnya silakan baca kembali Bagaimana Keyakinan Membawa Kesuksesan di blog Mas Arief Maulana.

Jika anda memikirkan hal positif dan fokus pada yang anda inginkan, lebih mudah bagi anda mencapainya. Sebaliknya, jika anda fokus pada hal-hal yang tak anda inginkan, bisa jadi hal negatif itu mendekati diri anda. Logikanya sederhana. Jika anda fokus pada sesuatu yang tak anda inginkan, bisa jadi anda abai terhadap apa yang anda inginkan.

Mungkin anda bertanya kenapa pikiran negatif berbahaya? Disadari atau tidak, pikiran negatif bisa melemahkan diri anda, menghancurkan kepercayaan diri anda, membuat anda suka menyalahkan diri sendiri dan mungkin orang lain, membuat hidup seolah begitu berat untuk dijalani, serta yang terburuk berdampak membuat anda kehilangan harapan.

Sebaliknya bila anda memenuhi pikiran anda dengan pikiran positif, saya percaya wajah anda akan lebih cerah, anda lebih bersemangat untuk ACTION, anda merasa lebih kuat dan memiliki hidup yang layak diperjuangkan, dan anda masih memiliki harapan bahwa esok atau lusa hidup anda akan semakin baik, semakin baik, dan semakin baik.

Intinya adalah dalam pikiran kita. Kekuatan pikiran disebut Mas Wellsen sebagai kunci utama kesuksesan anda.

Apakah anda masih mau mengisi pikiran kita dengan berbagai pikiran negatif yang menghancurkan diri sendiri? Atau memenuhi pikiran kita dengan hal-hal positif yang membuat kita menjalani hidup lebih optimis setiap hari dan bertindak menuju sukses?

Salam ACTION!

( www.mumtaz73.blog.plasa.com atau www.mentorplus.multiply.com atau www.fikrulmustanir.blogspot.com )

Mencegah Intervensi Asing

Oleh: Muhammad Rahmat Kurnia

Intervensi asing amat nyata di setiap negara berkembang yang notabene mayoritas merupakan negeri Muslim. Noreena Hertz, dalam The Silent Take Over menegaskan bahwa para kapitalis bukan lagi mengintervensi negara karena negara itu sendiri sudah mereka rampok dari rakyat. Mereka bukan merampok berbagai hal dari negara, tetapi negara itu sendiri yang mereka rampok dari rakyatnya. Bentuknya pun beraneka ragam.

Sejak lebih 30 tahun yang lalu Indonesia tidak pernah sepi dari intervensi asing. Pengakuan John Perkins dalam The Confession of Economic Hit Man yang ditulisnya membuktikan hal itu. Dalam buku itu diterangkan dengan sangat gamblang bagaimana intervensi itu dilakukan, khususnya di bidang kebijakan kelistrikan yang menjadi bidang garapnya ketika itu. Dalam pengantarnya, ia mengungkap pengakuan itu ditulis karena didorong oleh rasa bersalah, bahwa kerjanya 30 tahun lalu itu telah membuat rakyat menderita di berbagai negara tempat dulu ia bekerja sebagai "konsultan" untuk memuluskan semua program intervensi negara besar terhadap negara sasaran, termasuk Indonesia.

Beberapa tahun lalu, tekanan pemerintah AS melalui Departemen Luar Negeri dan Menteri Perdagangannya juga dilakukan guna memuluskan film Hollywood beredar di Indonesia sebagai kompensasi impor tekstil dari Indonesia. Bila tidak, impor tekstil dari Indonesia dihentikan. Demikian pula, tekanan mereka kepada Indonesia agar mengimpor paha ayam dari sana dan membebaskan dua anggota OPM (Organisasi Papua Merdeka).

Bentuk intervensi yang lebih kasar adalah pengerahan pasukan militer. Pada 2004, Komandan Pasukan AS di Pasifik, Laksamana Thomas B Fargo, telah mengusulkan kepada Kongres AS untuk menempatkan pasukannya di Selat Malaka. Tahun 2009, kapal induk AS memasuki perairan Natuna. Setelah digiring TNI AL merekapun menjauh.

Berdasarkan beberapa contoh intervensi tadi terlihat bahwa intervensi itu setidaknya terwujud dalam tiga bentuk. Pertama, aturan dan kebijakan. Misalnya dengan pemberian pinjaman. Pinjaman diberikan terus-menerus agar negara yang dituju akhirnya terjebak utang yang diterimanya itu hingga secara politik dan ekonomi menjadi tergantung. Pada saat itulah berbagai macam intervensi dengan mudah dilakukan. No free lunch, tak ada makan siang gratis!

Modus lain untuk mengintervensi aturan dan kebijakan adalah dengan menggunakan lembaga resmi pemerintah seperti USAID (United States Agency for International Development). USAID juga terlibat dalam penyusunan UU Migas. USAID secara terbuka menyatakan soal itu, ''The ADB and USAID worked together on drafting a new oil and gas law in 2000 (“ADB - Asian Development Bank - dan USAID telah bekerja bersama dan merancang undang-undang minyak dan gas yang baru pada tahun 2000.'' http:www. usaid.gov/pubs/cbj2002/ane/id/497-009.html). Bahkan, dengan tekanan langsung. Ketika rame-ramenya pembahasan RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi, Ketua Pansus Balkan Kaplale mengaku didatangi perwakilan dari sebelas Negara yang meminta untuk tidak mensahkan UU tersebut.

Kedua, penetapan orang. Pada Pemilu 2004, masuk Jimmy Carter dan William Lidle dalam jajak pendapat yang dilakukan lembaga survei. Hal ini dipandang sebagai intervensi asing. Karenanya, tidak aneh tim sukses calon presiden Megawati-Hasyim, Wiranto-Salahuddin Wahid, dan Amien Rais-Siswono mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) membatasi gerak pemantau asing. Anggota Tim Sukses Wiranto-Salahuddin Wahid, Rully Chaerul Azwar melihat adanya indikasi kepentingan asing dalam pemilu presiden. Menurutnya, pengaruhnya terasa pada opini melalui polling dan hasil studi yang dikeluarkan sejumlah lembaga sehingga mempengaruhi persepsi pilihan masyarakat pada calon presiden. Hal serupa terlihat amat jelas pada penunjukkan mendadak Menteri Kesehatan Endang yang merupakan orang Namru 2, lembaga penelitian Angkatan Laut AS.

Ketiga, kekuatan militer. Pendekatan ini dilakukan bila pendekatan pertama kurang efektif.


Upaya Pencegahan

Intervensi asing tidak boleh terjadi. Allah SWT menegaskan, “Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang yang beriman” (TQS. An-Nisa:141). Artinya, haram bagi kaum Mukmin untuk membiarkan orang asing menguasai atau mengintervensi mereka. Islam mengajarkan metode untuk mencegah terjadinya intervensi asing.

Pertama, tidak menjadikan kaum kafir sebagai wali. Allah menegaskan, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu Mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?” Wali jamaknya auliyaa yang berarti teman yang akrab, juga berarti pelindung atau penolong, pemimpin. Karenanya, kaum Mukmin baik pemimpin maupun rakyat haram menjadikan Negara kafir imperialis sebagai wali dalam bentuk apapun. Termasuk di dalamnya menjadikan mereka sebagai 'penolong' dengan memberikan jeratan utang.

Kedua, menghukum pengkhianat. Intervensi Negara imperialis tidak mungkin terjadi tanpa adanya para kaki tangan mereka di dalam negeri (komprador). Dalam Islam, siapapun baik individual maupun LSM yang melakukan kerjasama dengan negara imperialis dan menjadi kaki tangan mereka harus ditindak tegas. Rasulullah telah mengajari kita dalam menyikapi mereka. Sekalipun memata-matai rakyat (baik Muslim maupun non Muslim) hukumnya haram, tapi terhadap anggota masyarakat atau LSM yang menjadi antek negara kafir imperialis dibolehkan. Zaman Nabi juga ada orang seperti ini. Misalnya, Abdullah bin Ubay. Dia sangat dikenal punya hubungan dekat dengan kafir muharib (yang memerangi), kaum Yahudi Madinah, dan musuh Islam lainnya. Tindakan spionase terhadapnya oleh Zaid bin Arqam dibiarkan oleh Nabi (HR. Bukhari dan Muslim).

Ketiga, menerapkan syariat (TQS. al-Hasyr:7). Intervensi asing umum dilakukan menyangkut aturan dan kebijakan. Islam mencegah terjadinya intervensi asing dalam aturan dengan cara melihat secara langsung apakah aturan yang disodorkan atau dipaksakan oleh negara asing itu sesuai dengan syariah atau tidak. Jika bertentangan, ia harus ditolak. Begitu juga jika menyangkut pilihan kebijakan. Di sinilah pentingnya peran rakyat dan kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat untuk mengawasi secara langsung semua aturan dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam hal pilihan kebijakan, diperlukan pemimpin yang berani untuk menolak setiap intervensi asing.

Keempat, mencermati kedutaan besar asing. Para duta besar hanya boleh melakukan fungsi-fungsi kedutaan. Mereka tidak diperkenankan melakukan hal-hal yang mendatangkan mudharat bagi rakyat dan negeri kaum Muslim. Misalnya, melakukan intervensi. Bila hal tersebut terjadi maka hubungan diplomatik harus diputus berdasarkan kaidah dharar, “Suatu perkara mubah yang bersifat dharar/bahaya dan menyebabkan adanya dharar maka diharamkan hal yang dharar tersebut sekalipun tetap perkara tersebut hukumnya mubah'. Jadi, kedutaan yang mendatangkan dharar itu dilarang.

Kelima, memperkokoh kekuatan militer. Untuk melawan intervensi militer diperlukan kekuatan militer yang tangguh. Islam mengajarkan, “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)” (TQS. Al-Anfal:60).

Dengan cara tegas seperti ini, asing tidak akan main-main untuk mengintervensi kaum Mukmin. Wallahu a'lam.[]

Dua Belas Prinsip Menentukan Tujuan

”Gagalnya Kebanyakan manusia bukanlah karena kurangnya kemampuan, tetapi karena kurangnya Komitmen.” (Prof.Zig Zilar)

Sobat, ada dua belas prinsip menentukan tujuan yang akan menjadi faktor penarik yang cukup kuat dan menggugah hidup kita:
  1. Tentukan dengan baik apa yang anda inginkan. Fokuskan pandangan anda pada tujuan anda! Buatlah ia jelas dan terang. Untuk sampai ke suatu tempat, pertama kali kita harus tahu ke mana kita menuju. Lucunya , kita ini berjalan dan bersemangat mencapai tujuan yang tidak jelas dan tidak ditetapkan dengan teliti. Sungguh hal itu hanya akan menghambur-hamburkan waktu dan usaha saja.
  2. Tujuan anda harus realistis dan mampu untuk diwujudkan. Saat anda membuat tujuan, maka buatlah tujuan yang logis, realistis dan dapat diwujudkan.
  3. Kemauan yang kuat dan menyala-nyala. Tujuan tanpa hasrat/kemauan yang kuat hanya akan menjadi tujuan utopis, mati dan tidak memiliki ruh. Kemauan anda untuk mewujudkan impian harus menjadi kemauan yang membara dan kuat serta tidak mampu dihentikan oleh seorang pun. Bahkan anda sendiri pun tidak mampu menghentikannya.
  4. Hayati tujuan anda. Saat anda menentukan tujuan, maka cobalah untuk memperhatikan detailnya. Bayangkanlah ia telah menjelma menjadi kenyataan, lalu anda menjadi bagian dari kenyataan tersebut.
  5. Mengambil keputusan. Keputusan untuk mewujudkan tujuan yang telah anda ambil dengan kemauan yang menyala-nyala perlu anda jalankan sehingga menjadi kenyataan yang dapat anda nikmati dan dapat dinikmati oleh orang lain bersama anda.
  6. Beritahukan kepada orang yang anda cintai dan anda yakini agar mereka memberikan bantuan kepada anda.
  7. Tulislah tujuan anda ! Saat anda memegang alat tulis dengan jari-jari anda, maka anda sedang menggunakan dua faktor yang kuat dalam kekuatan manusia. Pertama, kekuatan biologis dengan memegang alat tulis dan menggerakkan tangan anda. Kedua, kekuatan akal, di mana pikiran anda sibuk dengan tujuan tersebut. Anda menuliskan dan membacanya. Begitu juga, suara akal bawah sadar anda akan selalu mengulang-ulang tujuan anda tertulis tersebut.
  8. Menuntukan kerangka waktu. Menentukan kapan waktu dimulainya dan kapan diakhirinya setiap tujuan akan memberikan sesuatu yang sangat penting, misalnya komitmen, semangat dan kekuatan. Akan tetapi, kerangka waktu harus dibangun di atas pondasi realistis, kekuatan serta kemampuan anda.
  9. Pahamilah potensi-potensi anda. Ketahuilah potensi apa yang anda miliki dan apa yang anda ingin miliki. Segala tujuan itu ada sarana untuk mewujudkannya. Lihatlah sarana yang anda miliki untuk mewujudkan tujuan atau apa yang anda butuhkan. Pahamilah diri anda dengan baik. Berusahalah untuk melengkapi kekurangan yang ada dalam simpanan potensi anda.
  10. Pelajarilah kesulitan-kesulitannya dan bersiaplah untuk menghadapinya. Kesuksesan hanya dirasakan oleh mereka yang memiliki mental baja. Mengarahkan pandangan ke depan untuk menyingkap rintangan yang menghadang, lalu membuat persiapan dengan baik. Semangat seperti ini hanya dimiliki oleh mereka yang berani menghadapi tantangan dan mampu mewujudkan impian.
  11. Majulah dan bergeraklah! Mulailah sekarang untuk mewujudkan tujuan-tujuan anda dengan membumikannya di alam realita. Ambillah langkah pertama tanpa ragu-ragu dan tanpa bermalas-malasan. Langkah tersebut adalah bukti atas kekuatan tujuan anda.
  12. Koreksilah Rencana Anda. Sobat, sebelum anda memulai perjalanan anda untuk mewujudkan cita-cita anda, yakinlah bila anda telah bertanya, berkonsultasi, dan bersenjatakan dengan informasi dan pengalaman yang cukup membantu anda untuk melakukan perjalanan, sehingga anda tidak menghambur-hamburkan waktu dan tenaga anda dalam hal-hal yang tidak berguna.

Sobat, sebagai penutup dari tulisan singkat ini kami perlu sampaikan bahwa Thomas Alfa Edison tidak akan pernah mampu menemukan dan menciptakan lampu listrik untuk kita, bila tanpa daya juang dan komitmen. Kolonel Sander tidak mungkin membuat mata rantai restoran KFC di 7500 cabang di berbagai negara dan 1008 kali gagal atau di tolak resep masakannya ketika pertama kali ditawarkan dari satu restoran ke restoran lainnya bila tanpa daya juang dan komitmen. Komitmen merekalah yang mampu mewujudkan impian yang menyampaikan mereka ke pelabuhan prestasi, tempat persinggahan orang-orang sukses. Prof Zig Zilar pernah berkata, ” Gagalnya kebanyakan manusia bukanlah karena kurangnya kemampuan, tetapi kurangnya komitmen.”
Salam Dahsyat dan Luar Biasa!
( www.mentorplus.multiply.com atau www.fikrulmustanir.blogspot.com, Spiritual Motivator – N. Faqih Syarif H )

AS Miliki Ikatan Tua dengan Islam


Bila mendengar berita dan hujatan di tahun-tahun terakhir, orang cenderung menganggap hubungan antara Abang Sam dengan Dunia Muslim adalah buruk permanen. Kekerasan dan polemik membakar akibat serangan teroris 11 September dan perang di Irak dan Afghanistan memang membuat sulit untuk berpikir sebaliknya.

Padahal, jika mau melihat panduan sejarah intelektual, dulu ada masa, di mana tidak ada bangsa Barat yang begitu positif terlibat dengan peradaban Islam, seperti yang dilakukan Amerika Serikat (AS). Beberapa contoh berikut memperjernih sejarah hubungan antara AS dan Islam.

Sebuah negara Islam, Kerajaan Maroko, adalah yang pertama mengakui kedaulatan dan kemerdekaan Amerika Serikat, demikian pula yang disampaikan oleh Presiden Obama dalam pidato di Kairo. Kemudian pada 1778, George Washington dan Sultan Mohmmmed III dari Maroko meneken perjanjian persahabatan untuk melindungi semua alat angkut membawa "Bendera Amerika" dari pencoleng.

Menilai dari puisi, drama, dan novel-novel yang ditulis pada awal tahun republik Amerika terbentuk, pertemuan pertama dengan sebuah bangsa bermayoritas Muslim itu menjadi landasan bagi Amerika untuk mulai secara bertahap melakukan dialog rutin dengan Muslim dan Arab.


'Algerine Captive' karya Royall Tyler, dianggap sebagai novel tertua kedua di Amerika, adalah satu contoh utama. Ditulis pada 1779, Algerine Captive bertutur tentang seorang dokter yang ditangkap oleh pencoleng Muslim Barbar, lalu dijual ke perbudakan di Aljeria. Karakter utama, Dr. Updike Underhill, menghabiskan beberapa tahun dalam penangkapan sebelum memperoleh kebebasan dan kembali pulang ke Amerika.

Selang dua abad tidak pernah dicetak, tiba-tiba novel kembali dibangkitkan, sayang dengan ironi. Ia dicetak ulang pada 2002 untuk memberi latar belakang sejarah tragedi 11 September. Menanggapi, itu seorang kritikus menulis di sampul buku, bahwa novel menggambarkan benturan budaya dan diplomatik tanah basah, tidak mirip yang ada antara AS dan bangsa-bangsa Muslim saat ini.

Benar, ketegangan atmosfer novel mengusung komparasi dua budaya, cocok bila seseorang hendak membandingkan kriminal abad ke-18 dengan terorisme modern. Namun, bila dilihat lebih seksama, novel menyajikan referensi sebagai penolakan, bukan dukungan terhadap retorika benturan-peradaban. Dramatisasi naratif terhadap konflik politik dengan Islam, hanyalah untuk mengimajinasikan cara mengatasi masalah.

Royall mengubah kisah penangkapan karakter utama menjadi perjalanan dan pencarian ilmu pengetahuan mendebarkan. Bermacam dialog awal tokoh protagonis novel tentang obrolan bertopik perbudakan Amerika, peralihan agama, praduga dan paradigma buruk dengan imam, penangkap dan warga Algeria, memunculkan semangat besar mengungkap budaya Islam. Tokoh utama pun mempromosikan keyakinan Kristiani yang ia peluk.

Royal Tyler telah membuka jalan kepada lebih banyak penulis tersohor lain,--pionir di Renaisans Amerika--untuk melebarkan pengetahuan peradaban mereka terhadap budaya Islam. Washington Irving, menulis sebuah buku tentang Rasul Muhammad. Edgar Allan Poe mengukir cerita menggoda tentang Arabian Night.

Lalu ada Herman Melville, yang menjatuhkan perhatian luar biasa pada teks-teks Arab di dalam karya klasik Moby-Dick. Dalam dongengnya ia memiliki karakter utama termasuk Ishmael dan sang teman, Queequeg, yang berpuasa saat Ramadhan serta Fedallah orang Persia.

Pada 1850, Arabian Night menjadi begitu populer di dunia imajinasi Amerika, sehingga Harriet Beecher Stowe, figur utama lain di babak pencerahan Amerika, lewat kotbahnya berhasil memaksa para orang tua di AS mendongengkan cerita seribu satu malam Syahrazade, kepada anak-anak, untuk menanam nilai estetika dan penghormatan terhadap perbedaan sejak dini.

Mengacu pada Al Qur'an, hadis dan perilaku Rasul Muhammad dan sahabat adalah praktik umum di kalangan Pendiri negara, penulis, penyair, mulai Benjamin Franklin dan Thomas Jefferson hingga Ralph Waldo Emerson dan Walt Whitman. Emerson, bapak transendentalisme Amerika, menggambarkan Al Qur'an sebagai kerajaan kehendak dan kemauan.

Ia mendorong pembaca Amerika untuk melihat nabi "Mahomet", Ali, dan Umar sebagai model inspirasi keseimbangan kuat yang dibekali "suara pikiran di dalam suara tubuh". Meski transendentalisme dipasarkan dalam label budaya Amerika, Emerson mengakui jika itu adalah produk Timur, filosofi Sufi, asli dari puisi-puisi Persia yang ia baca dan ia alih bahasakan.

Hubungan itu kini mulai masuk babak baru. Untuk memahami bahwa tradisi masa lalu Amerika jauh lebih toleran terhadap perbedaan ketimbang yang cenderung dipikirkan saat ini, seharusnya mampu mengantarkan dialog, ada beda antara teroris yang beraksi atas nama islam dan ideologi konservatif yang menunggu dengan tangan terbuka. Sebagian besar sejarah membuktikan, hubungan AS dan dunia Muslim penuh perdamaian.(rpb) www.suaramedia.com

Warisan Pengobatan Turun-temurun Dalam Peradaban Islam


Dunia medis mencatat penyakit jantung merupakan menyebab nomor wajhid kematian di belahan dunia. Pada 2002, penyakit jantung telah menyebabkan 17 juta kasus kematian di dunia. Penyakit ini masih tetap menjadi ''mesin pembunuh'' yang harus terus diwaspadai. Pada 2020 mendatang, para ahli memperkirakan, kematian akibat penyakit jantung akan mencapai 20 juta kasus.

Dunia kedokteran Islam telah mengenal dan menguasai penyakit jantung sejak 900 tahun silam. Menurut Rabie E Abdel-Halim dan Salah R Elfaqih dalam karyanya bertajuk ''Pericardial Pathology 900 Years Ago: A Study and Translations from an Arabic Medical Textbook,'' dunia medis Islam di era kekhalifahan sudah menguasai ilmu pengobatan penyakit jantung.

Menurut Abdel-Halim, dokter Muslim yang sudah mengkaji dan mengasai pengobatan penyakit jantung di zaman keemasan Islam adalah Ibnu Zuhr (1091-1161 M). Berdasarkan hasil kajian dari Kitab al-Taysir, karya dokter Muslim legendaris dari Andalusia itu, para sejarawan sains menemukan fakta bahwa Ibnu Zuhr sudah menguasai pengobatan pericarditis.

Pericarditis merupakan penyakit peradangan pada pericardium (kantong yang mengelilingi jantung). Pericarditis dapat menyebabkan cairan menumpuk di dalam pericardium dan menekan jantung, membatasi kemampuan jantung untuk mengisi dan memompa darah.

Ibnu Zuhr membahas dan mengkaji pengobatan tentang pericarditis dalam kitab berbahasa Arab yang berjudul Kitab al-Taysir fi al-Mudawat wal Tadbir. Kitab itu terdiri dari dua volume dalam satu edisi. Kajian tentang pericarditis dikupas sang dokter dalam bab khusus bertajuk Dhikru amradh al-qalb.

Dalam kitab itu, Ibnu Zuhr telah menyebutkan adanya fenomena penumpukan cairan yang membuat kemampuan jantung menjadi terbatas. Ibnu Zuhr menyebut cairan itu sebagai Dhikru al-Ruttubah allati Ta'ridd fi Ghisha al-Qalb.

Dalam kitab kedokterannya, Ibnu Zuhr meletakkan pembahasan penyakit jantung, setelah penyakit paru-paru dan sebelum penyakit hati. Menurut Abdel-Halim dan Elfaqih, Ibnu Zuhr membuka kajiannya tentang penyakit jantung dengan sebuah pernyataaan, "Penyakit jantung dapat menyebabkan organ-organ lain menderita.''

Ibnu Zuhr membahas berbagai penyakit jantung dimulai dengan tawarrum (pembengkakan), ikhtilaj (deyutan) dan khafaqan (debaran). Sang dokter membahas ketiganya dalam judul yang terpisah. Setelah membahas ketiga masalah jantung itu, Ibnu Zuhr lalu membahas tentang pericarditis.

"Pembahasan mengenai pericarditis merupakan karya tertua dari empat manuskrip yang ditulisnya," ujar Abdel-Halim. Hal itu juga dibahas oleh Al-Khoori M dalam karyanya Kitab Al-Taysir Fi Al-Mudawat wa-'l-Tadbir by Marwan Ibn Zuhr.

Menurut Halim dan Elfaqih, masalah pericarditis diterjemahkan dari halaman 183 dan 184 dari Kitab al-Taysir. Berikut penjelasan Ibnu Zuhr tentang pericarditis, ''Kumpulan cairan dapat menutupi jantung: Di jantung, dapat terjadi penumpukan cairan yang mirip urine. Cairan itu ditemukan menutupi jantung. Kejadian ini bisa menyebabkan kematian pada pasien.''

Ibnu Zuhr menuturkan, perawatan terhadap kondisi itu belum pernah dijelaskan dokter mana pun sebelumnya, termasuk Galen. Ia lalu mencari solusi untuk mengobati penyakit pericarditis itu dengan caranya sendiri. ''Pengobatan aromatik dengan cairan, tonik dan pelembab berkualitas, mungkin bermanfaat,'' tutur Ibnu Zuhr.

Selain itu, Ibnu Zuhr juga menawarkan pengobatan lainnya dengan memakan apel atau minum susu segar yang diperoleh dari kambing muda serta mandi dengan air yang hangat. Ia juga menawarkan pengobatan dengan menggunakan sirup "Rayhan" atau sirup dari Cendana. Sang dokter juga menginstruksikan pasiennya untuk secara teratur menghirup aroma segar.

''Jika dokter menunda (perawatan) bahkan untuk waktu yang singkat, pasien akan mati karena jantung merupakan salah satu organ vital,'' tuturnya. Sejatinya, Ibnu Zuhr tidak hanya menjelaskan jenis-jenis pericarditis yang serius, namun juga secara akurat memotret temuannya mengenai penyakit dalam fibrinous pericarditis.

Menurut DeBono DP dalam karyanya berjudul Diseases of the Cardiovascular System," penjelasan Ibnu Zuhr tentang cairan yang menutup pericardium seperti ''air urine'' sangat sesuai dengan temuan kedokteran modern. "Ini, juga, menunjukkan bahwa ia telah melihat dan mengamati kumpulan cairan yang belum pernah diperoleh kecuali oleh pericardiocentesis atau bedah mayat."

Ibnu Zuhr tampaknya telah melakukan bedah jantung, karena mampu menjelaskan tentang "zat padat yang terkumpul di dalam jantung yang menutupi lapisan atas dari lapisan membran". Abdel-Halim dalam karyanya berjudul Pediatric Urology 1000 Years Ago mengungkapkan, Kitab al-Taysir Ibnu Zuhr mengikuti skema al-Razi (Rhazes, 841-926 M) dalam mengklasifikasi penyakit menurut organ terpengaruh.

Setiap bab dimulai dengan definisi kolektif dan klasifikasi utama penyakit yang diikuti dengan ringkasan dari organ yang normal dan abnormal, menganalisis struktur asal dari gangguan penyakit. kemudian membahas gambar klinis, diferensial diagnosa dan prognosa.

"Selain itu, ia mengkritisi tinjauan pandangan orang dahulu dari pengalamannya sendiri," jelas Neuburger M dalam karyanya History of Medicine. Dalam penjelasannya, Ibnu Zuhr menyatakan bahwa jantung merupakan sebuah organ vital yang pokok dan utama. Dunia Islam telah menyumbangkan begitu banyak penemuan bagi dunia kedokteran modern.


Jejak Hidup Sang Dokter

Abu Marwan Abdal-Malik Ibnu Zuhr. Itulah nama lengkap Avenzoar atau Ibnu Zuhr yang terlahir di Seville, Spanyol, pada tahun 1091 M. Dia dikenal sebagai dokter, apoteker, ahli bedah, sarjana Islam, dan seorang guru. Beberapa sejarawan menyebut Ibnu Zuhr sebagai orang Yahudi, namun Bapak Sejarah Sains, George Sarton memastikan bahwa sang dokter adalah seorang Muslim.

Ia menimba ilmu kedokteran di Universitas Cordoba. Ibnu Zuhr merupakan keturunan dari keluarga Bani Zuhr yang melahirkan lima generasi dokter, termasuk dua di antaranya wanita. Ibnu Zuhrpertama kali belajar praktik kedokteran dari ayahnya bernama Abu’l-Ala Zuhr (wafat tahun 1131 M). Kakeknya juga adalah seorang dokter yang termasyhur di Andalusia.

Setelah merampungkan studinya, sastra, hukum, dan doktrin, Ibnu Zuhr mulai mendalami ilmu kedokteran secara khusus, Ibnu Zuhr lalu mendedikasikan dirinya untuk penguasa Dinasti Al- Murabitunpenguasa Spanyol Islam setelah padamnya Kekhalifah an Umayyah. Hubungannya dengan penguasa Dinasti Murabitun memburuk ketika Ali Ibnu Yussuf Ibnu Tachfine berkuasa.

Ibnu Zuhr lalu dipenjara selama 10 tahun di Marrakech. Setelah kekuasaan dinasti itu berakhir, Ibnu Zuhr kembali ke Andalusia dan mengabdi pada Abd al-Mu’minpenguasa pertama Dinasti Al-Muwahidun. Ia adalah teman, murid, dan guru seorang dokter serta filsuf terkemuka Ibnu Rushd. Di era kekuasaan Dinasti Muwahidun, Ibnu Zuhr menulis karya-karyanya. Ia tutup usia pada 1161 M di tanah kelahirannya, Seville. Meski begitu, ia tetap dikenang dan namanya masih tetap abadi.

Ibnu Zuhr mewariskan beberapa kitab kedokteran penting bagi peradaban manusia modern, seperti: Kitab at-Taysirfi al-mudawat wa at-tadbir (Perawatan dan Diet). Ini adalah ensiklopedia kedokteran yang membuktikan bakat dan keahlian Ibnu Zuhr. Dia lalu menawarkan kepada temannya, Ibnu Rushd, untuk mengumpulkan bukunya dalam Generalities in Medicine.

Kedua buku itu saling melengkapi satu sama lain. Buku tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada 1490 M dan masih digunakan sebagai referensi hingga abad ke-17 M. Salinan buku kompilasi antara karya Ibnu Zuhr dan Ibnu Rushd itu masih tersimpan di banyak perpustakaan, seperti di Perpustakaan Umum Rabat, perpustakaan-perpustakaan di Paris, Oxford di Inggris, dan Florence di Italia.

Kitab al-Iktisad fi Islah an-Nufus wa al-Ajsad (Curing souls and bodies) adalah rangkuman berbagai penyakit, perawatannya, pencegahan, kesehatan, dan psikoterapi. Salinan kitab ini masih tersimpan di Perpustakaan Istana di Rabat.

Kitab al-Aghdia wa al-adwya (Nutrition and Medication). Dalam kitab ini, Ibnu Zuhr menjelaskan beragam jenis makanan bergizi, obat-obatan, serta dampaknya bagi kesehatan risalah. Dua salinannya masih tersimpan dengan baik di Perpustakaan Istana di Rabat. Lewat karya-karyanya itulah pemikiran Ibnu Zuhr hingga kini tak pernah mati.

Kanker merupakan penyakit mematikan yang ditakuti umat manusia. Badan kesehatan dunia, WHO memperkirakan pada 2010, kanker akan menjadi penyakit penyebab kematian nomor wahid di dunia mengalahkan serangan jantung. Menurut prediksi WHO, pada 2030, akan ada 75 juta orang yang terkena kanker di seluruh dunia.

Sejatinya, kanker bukanlah penyakit baru. Di era kejayaan peradaban Islam, para dokter Muslim telah mampu mendiagnosis dan mengobati penyakit kanker. Tak hanya itu, dokter Muslim, seperti Ibnu Sina dan al-Baitar pun telah menemukan obat untuk menyembuhkan penyakit yang mematikan itu.

Adalah al-Baitar, seorang ilmuwan Muslim abad ke-12 M yang berhasil menemukan ramuan herbal untuk meng obati kanker bernama Hindiba. Ramuan Hindiba yang ditemukan al-Baitar itu mengandung zat antikanker yang juga bisa menyembuhkan tumor dan ganguan-gangguan neoplastic.

Kepala Departemen Sejarah dan Etika, Universitas Istanbul, Turki, Prof Nil Sari dalam karyanya Hindiba: A Drug for Cancer Treatment in Muslim Heritage, telah membuktikan khasiat dan kebenaran ramuan herbal Hindiba yang ditemukan al-Baitar itu. Ia dan sejumlah dokter lainnya telah melakukan pengujian secara ilmiah dan bahkan telah mempatenkan Hindiba yang ditemukan al-Baitar.

Menurut Prof Nil Sari, Hindiba telah dikenal para ahli pengobatan (pharmacologis) Muslim, serta herbalis di dunia Islam. Umat Muslim telah menggunakan ramuan untuk menyembuhkan kanker jauh sebelum dokter di dunia Barat menemukannya, ungkap Prof Nil Sari.

Setelah melakukan pengujian secara ilmiah, Prof Nil Sari menyimpulkan bahwa, Hindiba memiliki kekuatan untuk mengobati berbagai penyakit. Hindiba dapat membersihkan hambatan yang terdapat pada saluran-saluran kecil di dalam tubuh, khususnya dalam sistem pencernaan. Tapi domain yang paling spektakuler adalah kekuatannya yang dapat menyembuhkan tumor ungkapnya.

Untuk melacak khasiat dan ramuan Hindiba, Prof Nil Sari pun melakukan penelitian terhadap literatur pengobatan masa lalu. Ia melacak dua masterpiece ilmuwan Muslim, yakni Ibnu Sina lewat Canon of Medicine serta ensiklopedia tanaman yang ditulis al-Baitar.

Ketika kami melihat teks lama secara lebih dekat, kami melihat adanya kebenaran yang sedikit sekali kami ketahui tentang ramuan tanaman (herbal) di masa lalu,ungkapnya. Dalam teks peninggalan kejayaan Islam itu dijelaskan bahwa Hindiba dan berbagai jenis herbal lainnya dibagi menjadi dua kelompok utama, yakni herbal yang diolah dan herbal yang tak diolah.

Menurut teks pengobatan kuno, keampuhan pengobatan kanker dengan menggunakan Hindiba didasarkan atas pertimbangan teoritis pengobatan, yakni efek obat-obatan medis beroperasi sesuai dengan sifat dari konstituen. Menurut Prof Nil, konstituen yang dihasilkan dari dekomposisi akan memiliki efek yang disebut energi. Potensi kualitas panas dan dingin dalam sifat obat akan keluar sebagai hasil dekomposisi dalam tubuh.

Komponen aktif komponen alami yang panas akan segera bereaksi. Akan tersebar melalui jaringan secara efektif. Konstituen panas bereaksi sebelum konstituen dingin dan membersihkan hambatan dalam saluransaluran kecil pada bagian tubuh dan memperlancar penyebaran konstituen dingin. Kemudian, unsur dingin itu datang dan mulai berfungsi menjalankan fungsinya.

Dalam risalah kedokteran berbahasa Arab, peninggalan era keemasan Islam, disebutkan bahwa semua jenis pembengkakan seperti kutil atau benjolan telah menyebabkan gangguan pada saluran. Sedangkan kanker digambarkan sebagai massa yang keras. Diidentifikasi sebagai pembengkakan yang keras, kanker berkembang dari kecil kemudian menjadi besar ditambah dengan rasa sakit.

Mengutip catatan Ibnu Sina dalam Canon of Medicine, Prof Nil Sari mengungkapkan, tumor atau kanker, bila di biarkan akan semakin bertambah ukur annya. Sehingga kanker itu akan menyebar dan merusak. Akarnya dapat menyusup di antara elemen jaringan tubuh. Prof Nil Sari menemukan gambaran serupa tentang kanker dalam manuskrip pengobatan di era Usmani.

Menurut Ibnu Sina, tumor digolongkan menjadi dua, yakni tumor panas dan dingin. Tumor yang berwarna dan terasa hangat saat disentuh biasanya disebut tumor panas, sementara tumor yang tidak berwarna dan terasa hangat disebut tumor dingin. Ibnu Sina menyebut kanker sebagai bentuk tumor yang berada di antara tumor dingin.

Khasiat Hindiba diteliti Prof Prof Nil Sari dengan menyajikan data yang mendalam mengenai latar belakang teori percobaan invivo dan invitro dengan sari herbal dari Turki. Ia memulai dari filsafat Turki Usmani, yang berakar dari pengobatan Islam. Dalam karyanya ini, disebutkan bahwa obat Cichorium intybus L dan Crocus sativus L diidentifikasi sebagai alternatif tanaman yang identik satu sama lain yang merupakan komponen aktif untuk pengobatan kanker.

Prof Nil Sari dan rekannya Dr Hanzade Dogan mencampurkan C intybus L dan kunyit (saffron) dari Safranbolu, seperti yang dijelaskan teks pengobatan lama. Yang lebih menarik adalah hasil penelitian laboratorium kami yang menunjuk kan bahwa dari ekstrak C intybus L yang ditemukan menjadi paling aktif pada kanker usus besar, ujar Prof Nil Sari.

Menurut dia, Hindiba terbukti sangat efektif mengobati kanker. Sayangnya, kata dia, pada zaman dahulu, Hindiba lebih banyak disarankan sebagai obat untuk perawatan tumor. Hal itu terungkap dalam kitab Ibnu al-Baitar. Menurut al-Baitar, jika ramuan Hindiba dipanaskan, dan busanya diambil dan disaring kemudian diminum akan bermanfaat untuk menyembuhkan tumor.

Pakar pengobatan di era Kesultanan Turki Usmani, Mehmed Mumin, mengung kapkan bahwa Hindiba bisa meng obati tumor dalam organ internal. Namun, lebih sering dianjurkan untuk perawatan tumor pada tenggorokan. Jika kayu ma nis di campurkan pada jus Hindiba (khu sus yang diolah dengan baik) dapat digunakan un tuk obat kumurkumur serta ber manfaat pula untuk perawatan tumor, sakit dan radang tenggorokan.

Al-Baitar: Sang Penemu Hindiba

Abu Muhammad Abdallah Ibn Ahmad Ibn al-Baitar Dhiya al-Din al-Malaqi, itulah nama lengkap ilmuwan Muslim legendaris yang biasa dipanggil al-Baitar. Ia adalah seorang ahli botani (tetumbuhan) dan farmasi (obat-obatan) pada era kejayaan Islam. Terlahir pada akhir abad ke-12 M di kota Malaga (Spanyol), Ibnu Al-Baitar menghabiskan masa kecilnya di tanah Andalusia tersebut.

Minatnya pada tumbuh-tumbuhan sudah tertanah semenjak kecil. Beranjak dewasa, dia pun belajar banyak mengenai ilmu botani kepada Abu al-Abbas al-Nabati yang pada masa itu merupakan ahli botani terkemuka. Dari sinilah, al-Baitar pun lantas banyak berkelana untuk mengumpulkan beraneka ragam jenis tumbuhan.

Tahun 1219 dia meninggalkan Spanyol untuk sebuah ekspedisi mencari ragam tumbuhan. Bersama beberapa pembantunya, al-Baitar menyusuri sepanjang pantai utara Afrika dan Asia Timur Jauh. Tidak diketahui apakah jalan darat atau laut yang dilalui, namun lokasi utama yang pernah disinggahi antara lain Bugia, Qastantunia (Konstantinopel), Tunisia, Tripoli, Barqa dan Adalia. Setelah tahun 1224 al-Baitar bekerja untuk al-Kamil, gubernur Mesir, dan di percaya menjadi kepala ahli tanaman obat.

Tahun 1227, al-Kamil meluaskan kekuasaannya hingga Damaskus dan al-Baitar selalu menyertainya di setiap perjalanan. Ini sekaligus dimanfaatkan untuk banyak mengumpulkan tumbuhan. Ketika tinggal beberapa tahun di Suriah, Al-Baitar berkesempatan mengadakan penelitian tumbuhan di area yang sangat luas, termasuk Saudi Arabia dan Palestina, di mana dia sanggup mengumpul kan tanaman dari sejumlah lokasi di sana. Sumbangsih utama Al-Baitar adalah Kitab al-Jami fi al-Adwiya al- Mufrada.

Buku ini sangat populer dan merupakan kitab paling terkemuka mengenai tumbuhan dan kaitannya dengan ilmu pengobatan Arab. Kitab ini menjadi rujukan para ahli tumbuhan dan obat-obatan hingga abad ke-16. Ensiklopedia tumbuhan yang ada dalam kitab ini mencakup 1.400 item, terbanyak adalah tumbuhan obat dan sayur mayur termasuk 200 tumbuhan yang sebelumnya tidak diketahui jenisnya. Kitab tersebut pun dirujuk oleh 150 penulis, kebanyakan asal Arab, dan dikutip oleh lebih dari 20 ilmuwan Yunani sebelum diterjemahkan ke bahasa Latin serta dipublikasikan tahun 1758. Karya fenomenal kedua Al-Baitar adalah Kitab al-Mughni fi al-Adwiya al-Mufradayakni ensiklopedia obat-obatan.

Obat bius masuk dalam daftar obat terapetik. Ditambah pula dengan 20 bab tentang beragam khasiat tanaman yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Pada masalah pembedahan yang dibahas dalam kitab ini, Al-Baitar banyak dikutip sebagai ahli bedah Muslim ternama, Abul Qasim Zahrawi. Selain bahasa Arab, Baitar pun kerap memberikan nama Latin dan Yunani kepada tumbuhan, serta memberikan transfer pengetahuan.

Kontribusi Al-Baitar tersebut merupakan hasil observasi, penelitian serta peng klasifikasian selama bertahun-tahun. Dan karyanya tersebut di kemudian hari amat mempengaruhi perkembang an ilmu botani dan kedokteran baik di Eropa maupun Asia. Meski karyanya yang lain K itab Al-Jamibaru diterjemahkan dan dipublikasikan ke dalam bahasa asing, namun banyak ilmuwan telah lama mempelajari bahasan-bahas an dalam kitab ini dan memanfaatkannya bagi kepentingan umat manusia.(rpb) www.suaramedia.com